Moneter dan Fiskal

BPS Catat Deflasi 0,08 Persen di Juni 2024, Kelompok Ini Jadi Penyumbang Terbesar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2024 deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan (mtm) dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,28 dari bulan sebelumnya 106,37 pada Mei 2024.

Adapun, tingkat inflasi tahun ke tahun atau yoy (Juni 2024 terhadap JUni 2023) tercatat 2,51 persen dan tingkat inflasi tahun kalender Juni 2024 terhadap Desember 2023) sebesar 1,07 persen.

“Deflasi bulan Juni 2024 lebih dalam dibandingkan dengan Mei 2024 dan merupakan deflasi kedua pada than 2024,”ujar Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi, dalam konferensi pers, Senin, 1 Juli 2024.

Imam menyebutkan, penyumbang deflasi terbesar pada Juni 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,49 persen mtm dengan andil 0,14 persen.

“Dengan komoditas penyumbang deflasi terbesar adalah, bawang merah dengan andil deflasi 0,09 persen, tomat 0,07 persen, dan daging ayam ras 0,05 persen,” jelasnya.

Baca juga: Realisasi Anggaran Pengendalian Inflasi Capai Rp39 Triliun di Mei 2024

Adapun komoditas yang memberikan andil inflasi adalah cabai rawit dan cabai merah dengan andil inflasi masing-masing sebesqar 0,02 persen. Kemudian, emas perhiasan, kentang, ketimun, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, ikan segar dan kopi bubuk dengan andil inflasi masing-masing 0,01 persen.

Selanjutnya, sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, terdapat 26 dari 38 provinsi mengalami deflasi, sedangkan 12 lainnya mengalami inflasi secara bulanan.

Deflasi terdalam terjadi di Provinsi Papua selatan sebesar 1,11 persen. Sedangkan inflasi terdalam terjadi di Papua Pegunungan sebesar 2,11 persen.

Berdasarkan komponen, deflasi Juni 2024 sebesar 0,08 persen didorong oleh komponen harga bergejolak yabg mengalami deflasi sebesar 0,98 persen dengan andil deflasi sebesar 0,16 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah bawang merah, tomat, dan daging ayam ras,” katanya.

Baca juga: Bos BI Pamer Inflasi Indonesia Terendah di Dunia

Lalu, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan dan kopi bubuk.

Selanjutnya, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,12 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Penyumbang utama inflasi komponen harga diatur pemerintah adalah sigaret kretek mesin dan tarif angkutan udara. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

7 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

9 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

9 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

17 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

18 hours ago