Jakarta – PT BPR Intidana Sukses Makmur (BPR Intidana) meresmikan kantor cabang baru yang berlokasikan di Jl. RS Fatmawati, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ini merupakan kantor cabang ke-9 milik BPR Intidana.
Eddy S. Hertanto, Direktur Bisnis BPR Intidana, mengharapkan kalau dengan pembukaan kantor cabang baru ini, pihaknya bisa semakin meningkatkan kepercayaan nasabah. Ini juga merupakan bentuk edukasi mengenai BPR terhadap masyarakat.
Menurutnya, pemahaman masyarakat terhadap BPR masih rendah. Dengan demikian, pembukaan kantor cabang ini diharapkan mampu meningkatkan citra BPR Intidana di mata masyarakat, dan nantinya meyakinkan mereka untuk menjadi nasabah BPR.
Baca juga: Banyak BPR Tutup Sepanjang 2024, OJK Blak-Blakan Ungkap Alasan Utamanya
“Kami mengedukasi masyarakat supaya mereka itu nggak ada kekhawatiran. Pelan-pelan lah. Dan supaya mereka itu juga paham kalau BPR ini juga terdaftar dan diawasi OJK,” ujar Eddy di sela-sela peresmian kantor cabang baru BPR Intidana, Rabu, 15 Januari 2025.
Kantor cabang BPR Intidana yang berlokasikan di pusat kota ini, mengharuskan mereka untuk bersaing dengan kantor cabang milik bank umum. Eddy menegaskan pihaknya tidak gentar menghadapi bank-bank umum.
Industri BPR, menurut Eddy, dikenal dengan kedekatannya dengan komunitas dan masyarakat setempat. Ini menjadi salah satu senjata utama yang banyak dimanfaatkan pelaku BPR, termasuk BPR Intidana, untuk menggaet nasabah dari bank umum.
Baca juga: OJK Terbitkan 3 Aturan Baru Perkuat BPR dan BPRS, Ini Isi Lengkapnya!
“Dan kami juga menawarkan kecepatan untuk memproses (kredit). Jadi, prosesnya lebih simpel dan lebih sederhana. Kami juga menggunakan jasa dari semacam broker untuk memberikan referal,” imbuhnya.
Dengan demikian, Eddy ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa BPR, seperti BPR Intidana bisa menyaingi bank umum. Mereka tidak ingin kalah dari segi kualitas pelayanan kepada nasabah.
“Kami ingin supaya Intidana ini, meskipun statusnya BPR, juga dikenal masyarakat sebagai bank yang nggak kalah dengan bank umum. Dari segi pelayanan itu nggak kalah dengan mereka,” tegasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More