Teknologi

BPR Ingin Terapkan Automasi? Perhatikan Beberapa Hal Ini Dulu

Yogyakarta – Automasi dan digitalisasi adalah dua aspek yang tak bisa dipisahkan dalam menunjang kinerja bebagai lini bisnis, termasuk perbankan. Ketika menerapkan digitalisasi, sudah tentu proses automasi itu diterapkan. Automasi memudahkan proses yang ada dan menghemat biaya, mengingat tenaga manusia untuk melakukan proses manual dapat diminimalisir melalui proses yang sudah diotomatisasi.

Untuk menerapkan automasi melalui teknologi digital, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu. IT Business Consultant Elysian NXT, Adhitya Dwianggoro menjelaskannya di depan para bankir bank perekonomian rakyat (BPR) dan bank perekonomian rakyat syariah (BPRS).

“Dengan automasi harapan kita perhitungan lebih cepat, sehingga teman-teman dari BPR/BPRS secara internal itu lebih efisien dan efektif. Lalu, volume data mau 300.000 data, 500.000 atau 700.000 transaksi itu dengan automasi tinggal masukin datanya, mesin sudah proses,” ujar Adhitya pada acara seminar bisnis BPR: Transformasi dan Roadmap Pengembangan BPR/BPRS 2024-2027 dan Penganugerahan Top 100 BPR The Finance 2024 di hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat (21/6).

Baca juga: Penting! Bos Rintis Kasih Wejangan Ini Sebelum BPR Merger

“Tapi apakah penerapan automasi itu menjawab pertanyaan dan permasalahan dari BPR/BPRS ini? Itu tergantung,” sambungnya.

Menurutnya, penerapan teknologi automasi itu sangat bergantung pada sumber daya manusia (SDM) atau konsultan IT dan aplikasinya. Ia menjelaskan, SDM yang diambil atau dipilih untuk membantu pemasangan dan penerapan automasi perlu mengetahui seluk beluk industri bisnis terkait, termasuk regulasi di industri tersebut.

“Jangan sampai kita sudah berkolaborasi, tapi saat kita implementasi, SDM-nya itu tidak mengetahui nih apa sebenarnya PSAK 71 itu. Dia pun bertanya lagi kepada BPR, ini maunya nanti seperti apa perhitungannya. Nah, itu jangan seperti itu, karena saat implementasi PSAK 71, banyak implementasi yang delay diakibatkan SDM IT itu sendiri,” jelasnya.

Ia lalu menekankan pihak BPR/BPRS perlu bersifat selektif dalam memilih SDM atau konsultan IT untuk mengurus proses automasi ini. Perlu mereview secara cermat latar belakang dari SDM tersebut, agar mengetahui kapasitasnya dalam mengerjakan tugas yang akan diberikan.

Baca juga: Perbarindo Blak-blakan Soal Tantangan Internal dan Eksternal Industri BPR

Setelah melakukan screening SDM, barulah masuk ke fase selanjutnya, yakni mereview aplikasi yang akan digunakan. Aplikasi tersebut harus bisa menjawab keinginan atau tujuan dari pihak BPR/BPRS. Penjabaran lebih detail pun dibutuhkan pada proses ini, demi memenuhi setiap kebutuhan yang ada.

“Contoh, saat kita lakukan implementasi di Bank Mandiri, Bank Mandiri men-challenge, bisa atau tidak sebuah aplikasi yang akan menghitung Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) misalnya, menghasilkan outcome dalam waktu kurang dari dua jam. Dari sini kita bisa selektif terhadap konsultan IT. Jangan sampai sudah automasi, tapi masih terkendala,” sebutnya. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

10 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

14 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

15 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

17 hours ago