News Update

BPR Harus Hati-Hati Ditengah Banyaknya Restrukturisasi Kredit

Jakarta – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) perlu berhati-hati akan banyaknya restrukturisasi kredit akibat Covid-19. Lesunya sektor UMKM yang menjadi sebagian besar nasabah Bank BPR berpotensi menyebabkan ledakan kredit macet dan keringnya likuiditas.

Ketua Umum Perbarindo Joko Suryanto mengungkapkan bahwa hingga per Maret 2020, kondisi likuiditas BPR secara umum masih terpantau aman. Namun, ia tak memungkiri, dampak Covid-19 terhadap sektor UMKM dapat memburuk pada April 2021 ketika relaksasi kredit berakhir.

“Secara umum, likuiditas masih liquid dan aman. Bisa tumbuh sampai akhir tahun, tetapi pasti single digit. Untuk sekarang, sampai april mungkin masih landai, tetapi nanti pada semester 2 dan 3, dampak pada UMKM akan semakin dalam. Maka, targetnya tak perlu muluk-muluk, yang penting survive di masa pandemi,” ujarnya pada webminar The Finance bertema Manajemen Pengelolaan Likuiditas BPR pasca Covid-19, Jakarta, 10 Juni 2020.

Lebih lanjut pada kesempatan yang sama, Eko B. Supriyanto, Chairman The Finance menjelaskan bahwa ada beberapa poin yang perlu diperhatikan oleh BPR ketika melakukan restrukturisasi kredit. Poin-poin tersebut adalah Identifikasi, Mitigasi, Stress Test, dan Tindak Lanjut. Menurutnya, keempat poin ini diperlukan agar BPR survive menghadapi gelombang restrukturisasi kredit.

“Pertama, kita harus petakan dan analisis sektor-sektor yang terdampak Covid. Dengan memahami semua sektor yang dilakukan, kita bisa menyusun skema restrukturisasi. Lalu, lakukan stress test dengan skema tadi. Akhirnya, BPR dapat melakukan tindak lanjut dan analisa portofolio,” pungkas Eko. (*) Evan Yulian Philaret

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

22 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

22 hours ago