Jakarta — Kondisi ekonomi global saat ini dinilai kurang menguntungkan bagi emerging markets, diantaranya seperti perang dagang antara Amerika dengan Tiongkok, sedikit banyak memiliki dampak terhadap stabilitas ekonomi di beberapa negara, khususnya negara-negara berkembang. Kondisi tersebut ikut menyebabkan nilai rupiah turun terhadap dolar Amerika dan turut menyeret pasar saham di Indonesia, sehingga lesu akhir-akhir ini.
Investasi di dalam negeri yang lesu ini dipandang oleh BPJS Ketenagakerjaan (TK) sebagai momentum yang baik untuk membeli saham. Seperti diutarakan Direktur Pengembangan Investasi, Amran Nasution, bahwa kondisi pasar saat ini layaknya dua sisi mata uang yang berbeda, tergantung bagaimana kita sebagai investor menyikapinya.
“Kondisi pasar yang sedang lesu saat ini dipengaruhi oleh banyaknya investor yang keluar dari bursa saham nasional, namun kami justru melihat ini sebagai peluang yang baik”, kata Amran melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 7 September 2018.
Baca juga: Ini Strategi Direksi Bursa Kembangkan Pasar Modal
Walau begitu, Amran menegaskan kondisi fundamental Indonesia masih sangat baik, terlihat dari pertumbuhan ekonomi mencapai 5,27%, inflasi masih terjaga di kisaran 3,2%, cadangan devisa masih aman di USD118 miliar dan peringkat surat utang negara dikategorikan Investment Grade.
“Momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membeli barang bagus dengan harga yang murah. Tentunya dengan memastikan terlebih dahulu kondisi fundamental emiten”, tambahnya.
Terhitung bulan Juli 2018, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan kinerja investasi cukup baik, dengan dana kelolaan mencapai Rp333 triliun dan peningkatan hasil investasi sebesar 13,8% hingga mencapai Rp17 triliun. Adapun aset alokasi investasi dari BPJS Ketenagakerjaan antara lain 62% penempatan pada surat utang, 18,5% penempatan di saham, 8,5% pada deposito, 10% pada Reksadana dan 1% pada Investasi Langsung.(*)
Jakarta – Para pejabat Azerbaijan menduga jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines, di Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menetapkan jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan sepanjang 2025 sebagai… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) mencatat peningkatan transaksi pengisian daya kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) lebih… Read More
Jakarta – Menjelang tahun baru 2025, nilai tukar rupiah diperkirakan masih berada di atas Rp16.000 per dolar… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (27/12), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 27 Desember… Read More