News Update

BPJS Ketenagakerjaan Terapkan Strategi Baru untuk Tangkal Fraud

Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan potensi kecurangan atau fraud. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi lembaga pemerintah karena dapat menghambat pelaksanaan tugas dan fungsinya.

BPJS Ketenagakerjaan, lembaga yang mengelola jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja di Indonesia, menghadapi tantangan serupa. Dengan target melindungi 70 juta pekerja dan mengelola dana sebesar 1.000 triliun pada akhir 2026, BPJS Ketengakerjaan memperkuat upaya untuk memitigasi risiko fraud.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha, menekankan pentingnya peningkatan kapabilitas manajemen risiko untuk menghadapi ancaman fraud yang semakin kompleks.

Menurutnya, salah satu risiko yang paling signifikan dan memerlukan perhatian khusus adalah risiko fraud. Kolaborasi antar lembaga pemerintah, praktisi dan akademisi penting dilakukan dalam memitigasi risiko fraud.

“Kita sadar bahwa kami sendiri tidak akan bisa sukses melakukan mitigasi risiko-risiko terutama risiko fraud. Oleh karena itu perlu salah satu tahapnya yaitu melakukan kolaborasi dengan BPKP, Ombudsman, praktisi dan akademisi untuk membicarakan tantangan terkini terkait mitigasi risiko, terutama risiko fraud,” tegasnya, di Jakarta, Kamis, 22 November 2024.

Baca juga : Bukan Lansia, 62 Persen Lebih Kasus Fraud Menimpa Generasi U-40!

Asep menyebut bahwa potensi fraud di BPJS Ketenagakerjaan dapat terjadi di berbagai aspek operasional, mulai dari proses pendaftaran, peserta, klaim jaminan, hingga pengelolaan investasi.

Terapkan Prinsip Zero Fraud Tolerance

Untuk itu, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen menerapkan prinsip zero fraud tolerance demi menjaga keberlanjutan program perlindungan jaminan sosial, agar pekerja dapat kerja keras bebas cemas.

“Segala bentuk kecurangan, sekecil apa pun, tidak akan pernah ditoleransi. Kepercayaan dari peserta dan seluruh pemangku kepentingan merupakan aset yang paling berharga. Oleh karena itu, komitmen kami terhadap integritas dan transparansi menjadi landasan utama dalam setiap proses operasional dan pengelolaan dana,” terangnya.

Baca juga : Begini Jurus BPJS Ketenagakerjaan Edukasi Pentingnya Perlindungan Jaminan Sosial bagi Pekerja

Diketahui, sejak 2016, BPJS Ketenagakerjaan telah menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk membangun sistem pengendalian fraud yang komprehensif, termasuk melakukan Fraud Risk Assessment sebagai bagian dari Fraud Control System dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga berkomitmen menerapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penerapan Strategi Anti-Fraud bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK), yang memperkuat kerangka kerja pengelolaan risiko kecurangan.

“Melalui Fraud Risk Assessment dan implementasi POJK Nomor 12 Tahun 2024, BPJS Ketenagakerjaan bertekad menciptakan ekosistem kerja yang transparan, akuntabel, dan terlindungi dari ancaman kecurangan” tambah Asep.

Apresiasi GIRMA

Terpisah, Ketua Global Integrated Risk Management Association (GIRMA), Wahyu Wibowo, turut mengapresiasi langkah BPJS Ketenagakerjaan dalam mengatasi potensi fraud.

“(Kegiatan) ini bagus sekali untuk membangun kesadaran terhadap risiko, terutama risiko terbesar yaitu fraud, yang sangat sulit diatasi. Sebagaimana pesan Presiden yang disampaikan berulang-ulang, saat ini gerakan anti-korupsi sungguh sangat tidak mudah dan memerlukan kekuatan yang luar biasa,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

11 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

16 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

17 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

18 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

19 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago