Keuangan

BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan Tabel Mortalitas 2022, Apa Isinya?

Jakarta – BPJS Ketenagakerjaan yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) secara resmi pada hari ini (29/5) merilis Tabel Mortalitas tahun 2022 (TMJ-22).

Tabel tersebut sekaligus memperbaharui tabel mortalitas yang sebelumnya pernah diterbitkan pada tahun 2017 dan 2010 saat masih berstatus PT Jamsostek (Persero).

Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Asep Rahmat Suwandha mengatakan, bahwa terbitnya TMJ-22 sangat penting untuk menunjang keakuratan dan keandalan perhitungan aktuaria.

“Hal ini sejalan dengan kebutuhan BPJS Ketenagakerjaan dalam memperhitungkan keterjangkauan biaya dan ketercukupan manfaat, guna menjamin keberlanjutan program lewat proses bisnis yang efektif dan efisien,” ucap Asep dalam Launching Tabel Mortalitas di Jakarta, 29 Mei 2023.

Baca juga: Cegah Serangan Siber, BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Capex IT

Lebih lanjut, Asep menambahkan bahwa, tingkat mortalitas merupakan hal penting yang digunakan dalam penilaian aktuaria. Dengan adanya potensi perubahan demografi dan pandemi Covid-19, maka diperlukan pengkinian tabel mortalitas BPJS Ketenagakerjaan. 

“Adanya tabel ini diharapkan bisa memberikan akurasi yang lebih baik bagi evaluasi jaminan sosial. Tapi di hal yang lain kita berharap ini adalah salah satu sumbangsih juga dari BPJS Ketenagakerjaan untuk industri dan juga akademisi atau juga pemerintah,” imbuhnya.

Hadirnya TMJ-22 mendapat sambutan baik dari beberapa stakeholder, salah satunya Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Indra Budi Sumantoro yang menyebut tabel mortalitas yang dirilis BPJS Ketenagakerjaan dapat digunakan untuk melakukan studi yang lebih mendalam.

“Prinsipnya ini tentunya sangat bermanfaat, tidak hanya dalam dunia jaminan sosial tapi juga bermanfaat bagi dunia akademik,” ujar Indra dalam kesempatan yang sama.

Senada, Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro mengungkapkan bahwa proses penyusunan TMJ-22 mengalami banyak peningkatan dibandingkan sebelumnya.

Pihaknya merinci dalam tabel mortalitas ini menggunakan metodologi yang lebih baik sehingga data yang dihasilkan lebih kredibel.

Ke depan dirinya berharap BPJS Ketenagakerjaan konsisten melakukan pengkinian dan pengembangan sehingga TMJ dapat menjadi alternatif referensi bagi industri asuransi jiwa, dana pensiun serta khususnya pemerintah.

“Saya berharap ke depan pengkinian TMJ dilakukan secara berkala serta mengikutsertakan data peserta segmen Bukan Penerima Upah dan Pekerja Migran Indonesia,” tambah Pramudya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

30 mins ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

50 mins ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

51 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

1 hour ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

2 hours ago