News Update

BPJamsostek Gandeng INA Optimalkan Kinerja Investasi

Jakarta – BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) dan Indonesia Investment Authority (INA) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengoptimalkan kinerja investasi institusi, sekaligus mendukung program pemerintah.

Kerjasama ini ditujukan untuk mensinergikan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam melakukan kerjasama investasi langsung. BPJamsostek dan INA akan berbagi informasi atas potensi investasi dalam beberapa sektor investasi, antara lain sektor infrastruktur, infrastruktur digital, jasa dan pendukung kesehatan, hingga energi berkelanjutan.

“BPJamsostek bersama dengan INA akan melakukan investasi langsung sebagai co-investor ke berbagai proyek. Dengan potensi dana kelolaan yang cukup besar, output dari kerjasama ini dapat juga mendukung kemitraan dengan Kementerian BUMN, yang kami yakin akan memberikan prioritas proyek-proyek strategis,” jelas Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Senin 24 Mei 2021.

Menurutnya, kerjasama dengan INA dan dengan pihak lain merupakan upaya BPJamsostek untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, melakukan diversifikasi risiko, serta mendistribusikan dana investasi sebagai dana amanah ke dalam berbagai instrumen investasi alternatif, dengan durasi yang lebih panjang, yield yang optimal, governance dan manajemen risiko yang memadai.

Sementara itu, ditemui dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Direktur INA Ridha D. M. Wirakusumah menyatakan bahwa antusiasme INA dalam inisiasi kerjasama dengan BPJamsostek ini cukup tinggi. Menurutnya, karakter investasi INA sendiri hampir mirip dengan BPJamsostek, yaitu bersifat long-term dan stabil.

“INA selain bekerjasama dengan institusi global, juga beraspirasi untuk berkolaborasi dengan berbagai institusi investasi domestik, mengingat luasnya peluang investasi yang dapat dikembangkan. Kami percaya ini merupakan langkah awal positif untuk kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai investor, baik global maupun domestik dalam berbagai sektor di Indonesia,” terang Ridha.

Seperti diketahui, INA merupakan lembaga yang lahir berdasarkan Undang undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Lembaga ini berdiri dengan tujuan untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan membangun kekayaan untuk generasi mendatang. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan investasi dan berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal balik yang optimal.

Sejalan dengan Anggoro, Direktur Investasi BPJamsostek Edwin berharap kerjasama investasi dengan INA ini dapat mendongkrak kinerja investasi dengan lebih baik lagi dan pada akhirnya mampu memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder. Harapannya juga nanti akan ada penambahan porsi investasi langsung yang diatur dalam Peraturan Pemerintah, jika sudah terealisasi, potensi porsi investasi langsung BPJAMSOSTEK bisa naik hingga maksimal 10%, dimana saat ini porsi tersebut masih sebesar 5% saja.

“Semoga dengan terjalinnya kerjasama ini dapat menjadi nilai positif bagi perekonomian Indonesia, sesuai dengan tujuan dibentuknya INA agar pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang yang lebih baik lagi,” pungkas Edwin. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Gandeng BGN, ID FOOD Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More

2 hours ago

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

3 hours ago

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

13 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

13 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

13 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

13 hours ago