Tito Sulistio; Divestasi Freeport harus mengutamakan masyarakat. (Foto: Erman Subekti).
Tito sangat menyayangkan jika perusahaan besar semacam Freeport Indonesia dan Wilmar Group Indonesia tidak mencatatkan sahamnya di bursa. Apa alasannya? Dwitya Putra
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan perusahaan pengolah sumber daya alam (SDA) Indonesia seperti PT Freeport Indonesia dan Wilmar Group Indonesia bisa melantai di pasar modal Indonesia.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengungkapkan, dirinya melihat selama ini banyak perusahaan pengolah SDA mencatatkan sahamnya di bursa efek luar negeri. Kondisi ini dinilai sangatlah disayangkan, karena dividen perusahaan SDA sekelas freeport dan Wilmar lari ke luar negeri, bukan masuk ke Indonesia.
“Dengan kondisi saat ini Indonesia telah dirugikan. Kemungkan dividen perusahaan terbang ke luar negeri. Nah sebagai langkah awal, kami akan data perusahaan-perusahaan pengolah sumber daya alam, yang belum listed,” kata Tito, di BEI Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015.
Dia juga menyesalkan, jika kekayaan alam yang ada di Indonesia, seperti pertambangan dan perkebunan yang dikelola oleh swasta nasional dan asing tapi justru perusahaan tersebut mencatatkan sahamnya di luar.
Padahal lanjut Tito, perusahaan-perusahaan tersebut sudah mengambil kekayaan alam Indonesia.
Oleh sebab itu tambahnya, perusahaan sekelas (Freeport dan Wilmar) seharusnya bisa tercatat di BEI, baik perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan induk usahanya. Jika tidak, maka sangat dikhawatirkan terjadi praktik transfer pricing.
“Kalau tidak saya akan teriak sekencang-kencangnya, kalau perlu saya tongkrongi di depan rumah pemiliknya,” tandasnya. (*) @dwitya_putra14
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More