Zurich
Jakarta – Presiden Direktur PT Zurich Topas Life (Zurich), Richard Ferryanto menilai bahwa pertumbuhan negatif pada produk unit link (PAYDI) adalah sesuatu yang wajar.
Hal ini terjadi karena adanya Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 5/SEOJK.05/2022 yang dikeluarkan untuk melindungi nasabah.
Pihaknya mengamati, selama setahun terakhir, sedikit sekali perusahaan asuransi yang meluncurkan produk unit link baru. Kebanyakan perusahaan lebih memilih untuk meluncurkan produk asuransi tradisional.
Baca juga: Zurich Luncurkan Produk Satu Polis untuk Sekeluarga, Intip Manfaatnya Berikut
Namun, Richard menegaskan bahwa unit link masih menjadi produk yang dibutuhkan nasabah dan tetap dilayani oleh PT. Zurich Topas Life.
“Walaupun mengalami pertumbuhan negatif, produk unit link ini masih dibutuhkan masyarakat dan kami masih melayaninya,” ujarnya saat ditemui usai acara peluncuran ‘Zurich Family Gen Assurance’ di Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024.
Richard juga menyoroti pentingnya memasarkan produk unit link ke segmen dan nasabah yang tepat.
“Saat ini, kita bisa pasarkan produk unitlink ke segmen yang tepat, nasabah yang tepat, dan yang membutuhkan produk ini,” tambahnya.
Baca juga: OJK Proyeksikan Asuransi PAYDI Bisa Tumbuh 5 Persen, Ini Pendorongnya
Lebih lanjut, dia menjelaskan, fokus utama perusahaan saat ini adalah membantu nasabah yang sudah memiliki keluarga.
“Harapan kita adalah agar fokus lebih bisa membantu nasabah yang sudah punya keluarga,” katanya.
Adapun, PT Zurich Topas Life meluncurkan produk unit link teranyar, Zurich Family Gen Assurance. Produk ini sudah mencakup proteksi jiwa, proteksi kesehatan, sekaligus investasi.
Perlindungan untuk seluruh anggota keluarga dalam satu polis asuransi ini juga memungkinkan nasabah untuk mengalihkan polis tersebut hingga generasi ke tiga tanpa pemeriksaan ulang. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More