Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mendukung transformasi energi di Indonesia
Jakarta – Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, untuk mewujudkan transisi energi di Tanah Air dibutuhkan investasi total sebesar USD235 miliar hingga tahun 2040.
Oleh karena itu, PLN mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui swasembada energi.
“Untuk itu, kami perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, dengan memastikan proyek-proyek ini bankable, feasible dan memiliki risiko yang dikelola dengan baik,” katanya, dikutip Senin, 17 Februari 2024.
Baca juga : Genjot Transisi Energi, PLN Dapat Kucuran Dana Hibah 6,5 Juta Euro dari EU dan AFD
Darmawan menjelaskan alasan di balik langkah pemerintah melakukan transisi energi. Menurutnya, dengan mengurangi ketergantungan pada energi impor, PLN berkomitmen untuk mengembangkan sumber energi domestik yang lebih andal dan berkelanjutan.
“Kita harus mengambil takdir ini ke tangan kita sendiri. Ini bukan hanya soal memenuhi komitmen internasional seperti Paris Agreement, tetapi karena kita peduli pada masa depan generasi berikutnya,” ujar Darmawan.
Sebagai langkah ke depan, PLN juga tengah mengeksplorasi teknologi mutakhir seperti smart grid dan energi nuklir sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan energi bersih pada masa depan.
“Teknologi akan menjadi kunci, tetapi tanpa semangat kolaborasi, tidak ada jalan maju. Bersama-sama, kita bisa mengatasi semua tantangan ini dan mencapai misi besar ini,” tambah Darmawan.
Darmawan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara dalam mewujudkan transisi energi. Menurutnya, investasi dari berbagai sektor akan mempercepat pencapaian target swasembada energi.
Baca juga : Dukung Transisi Energi, SMBC Indonesia Raih Pendanaan USD500 Juta dari AFC
“Tantangan perubahan iklim adalah tantangan global. Tidak bisa diselesaikan dengan solusi lokal. Dibutuhkan kolaborasi kebijakan, strategi, inovasi teknologi, dan investasi bersama. Dengan ini, kita bisa mengubah Indonesia menjadi pemimpin dalam transisi energi dunia,” pungkasnya.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi tantangan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan yang tersebar di berbagai wilayah.
Untuk mengatasi ketidaksesuaian antara lokasi sumber energi terbarukan dan pusat permintaan energi, PLN telah memetakan kebutuhan pembangunan jaringan transmisi sepanjang lebih dari 63.000 kilometer hingga tahun 2040.
“Tanpa jaringan transmisi ini, tidak ada cara untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan kita. Tidak ada transisi tanpa transmisi,” tegasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting DPK Perbankan Tumbuh 8,5% yoy: Total dana pihak ketiga tercatat Rp9.217,9 triliun, didorong… Read More
Poin Penting OJK minta multifinance perkuat keamanan siber sesuai POJK 4/2021. Clipan Finance terbaru terdampak… Read More
Poin Penting OJK menyebut minat modal ventura ke fintech makin selektif, dipengaruhi risiko, prospek pertumbuhan,… Read More
Poin Penting Penyaluran dana LPDB ditargetkan tembus Rp1,6 triliun hingga akhir 2025. Mayoritas pembiayaan (≥80%)… Read More
Poin Penting BI menegaskan rupiah wajib diterima sebagai alat pembayaran di Indonesia, kecuali ada keraguan… Read More
Poin Penting IHSG kembali melemah 0,71% dan ditutup di level 8.584,78, dengan mayoritas saham dan… Read More