Jakarta–Pelambatan ekonomi global di sepanjang 2015, mempengaruhi seluruh sektor bisnis, tak terkecuali perbankan. Hal tersebut diakui oleh Komisaris PermataBank, Tony Prasetiantono.
Dirinya mengatakan, akibat kondisi tersebut beberapa portofolio kredit melambat dan pasti juga berdampak ke laba bersih termasuk laba bersih PT Permata Bank Tbk.
“Ada beberapa account yang bermasalah, tapi yang jelaskan direksi, ” kata Tony di Jakarta, Kamis, 4 Febuari 2016.
Sementara itu Direktur Utama PermataBank, Roy A. Afandi juga mengatakan, pelambatan ekonomi mempengaruhi kredit perseroan.
Ia menyebutkan di antara kredit yang menurun adalah konsumsi berupa kredit otomotif. Sebab penjualan otomotif turun 20 %. “Kredit otomotif kita hanya 5-10 %, ” kata dia.
Sementara lanjutnya untuk kredit infrastruktur terbilang kecil karena baru 3%. Sayangnya dia enggan menyebutkan besaran total kredit dan nett profit-nya.
Sekedar informasi, Bank Permata mengumumkan pendapatan operasional (konsolidasi dan tidak diaudit) dalam periode sembilan bulan meningkat 19% year-on-year (yoy) menjadi Rp6,34 triliun dari Rp5,32 triliun.
Kendati pendapatan operasional mengalami peningkatan, perseroan mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp938 miliar atau turun 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (*) Dwitya Putra
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More