Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli. (Foto: M Ibrahim)
Jakarta – Peluang PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank untuk bisa “naik kelas” ke Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV masih terbuka lebar di 2025.
Saat ini, Permata Bank memang masuk kelompok KBMI III, atau dengan modal inti sekitar Rp50 triliun. Namun, setelah sukses dicaplok oleh Bangkok Bank Company Limited, pada 2020, permodalan Permata Bank bisa dibilang paling kuat di kelasnya.
Sementara, di kelompok KBMI IV, dihuni oleh empat bank big caps, yakni BCA, Mandiri, BNI dan BRI. Keempat bank ini sukses memiliki modal inti di atas Rp70 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli mengungkapkan, Permata Bank memang memiliki permodalan paling tinggi di antara bank penghuni KBMI III.
Baca juga : Permata Bank Perbarui AirAsia Card, Ini Keuntungannya
Hanya saja, dengan posisi solid yang diraih saat ini, pihaknya tidak “memaksa” untuk bisa naik ke KBMI IV. Sebaliknya, Permata Bank akan tetap fokus pada usaha dalam mengimplementasikan target perusahaan jangka panjang.
“Dengan capital yang kami miliki ini dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Jadi, mungkin bukan hanya target jangka pendek atau ingin meraih ke KBMI IV saja, tetapi yang kami pentingkan di sini adalah untuk meraih sustainability atau berkelanjutan di dalam jangka panjang” jelas Meliza dalam Public Expose dan Press Conference Permata Bank di Jakarta, 7 Maret 2025.
Baca juga : Permata Bank Cetak Laba Rp3,6 Triliun di 2024, Kredit Tumbuh 9 Persen
Sebelumnya, Presiden Bangkok Bank dan Presiden Komisaris Permata Bank, Chartsiri Sophonpanich mengatakan, pihaknya meminta manajemen Permata Bank untuk menyiapkan pelbagai strategi pengembangan, baik jangka menengah dan jangka panjang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
“Jadi, kata kuncinya adalah laba yang berkelanjutan. Tidak ada suntikan modal,” terangnya saat wawancara bersama Infobanknews dan sejumlah media lainnya di Bangkok, Thailand, Kamis, 21 November 2024. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More