Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar
Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyatakan, kondisi perekonomian global yang sedang memburuk saat ini tidak dapat dihindari. Hal ini dipengaruhi oleh situasi geopolitik yang memanas dan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia.
“Kondisi terakhir dan prospek perkiraan perkembangan geopolitik, ekonomi, dan perekonomian global yang saya rasa walaupun kita semua berharap tidak akan memburuk terlalu dalam, tapi nampaknya sampai saat ini paling tidak tidak terelakkan bahwa kondisi pemburukan itu tidak terelakkan,” ujar Mahendra, Senin, 28 April 2025.
Baca juga: Bos OJK Optimis Kredit Perbankan Tetap Tumbuh hingga 11 Persen di 2025
Mahendra menjelaskan bahwa berdasarkan laporan International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook, proyeksi perekonomian dunia direvisi ke bawah menjadi 2,8 persen pada 2025, dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 3,3 persen.
“Untuk tahun ini dan tahun depan revisi ke bawah masing-masing 0,5 dan 0,3 persen jika secara keseluruhan menjadi 0,8 persen dalam dua tahun ke depan ini lebih rendah daripada sebelumnya. Dan itu merupakan agregasi dari pertumbuhan yang melambat dari seluruh negara-negara di dunia,” jelasnya.
Baca juga: Bos OJK Tetap Pede, Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bisa Tercapai
Menurut Mahendra, untuk mendorong perekonomian Tanah Air, diperlukan upaya untuk mendiversifikasi motor pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan ekonomi domestik.
“Perkembangan dari motor-motor pertumbuhan yang berbasis kepada pertumbuhan ekonomi dalam negeri domestik menjadi lebih penting. Dan domestik berarti artinya pertumbuhan ekonomi daerah di setiap provinsi, kabupaten, kota dan tentu kawasan wilayah spasial yang terkait di bawahnya,” tandasnya.
Lebih lanjut, tambah Mahendra, perekonomian domestik ini lah yang menjadi taruhan bagi pertumbuhan ekonomi nasional, apakah bisa terjaga atau tergantung dari perkembangan perekonomian global. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More