Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar.
Poin Penting
Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar melaporkan kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bahwa terdapat rekening milik pemerintah yang meminta special rate alias suku bunga tinggi dalam penempatan dananya.
“Kami juga laporkan bahwa ada sejumlah rekening yang dimiliki oleh pemerintah justru juga meminta special rate. Ini perlu diketahui oleh Pak Menteri sebagai Bendahara Negara dan yang menjaga fiskal kita, supaya beliau tahu dan siapa saja,” kata Mahendra saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, dikutip Kamis, 23 Oktober 2025.
Mahendra menyatakan, akan menyerahkan sepenuhnya tindak lanjut dari persoalan tersebut kepada Purbaya.
Baca juga: Bos OJK: Penempatan Dana Pemerintah Dorong Penurunan Suku Bunga Perbankan
“Kami sampaikan sudah, tapi lagi-lagi apa yang akan dilakukan oleh Pak Menteri ya tolong nanti tanya ke beliau,” ungkapnya.
Sebelumnya, Purbaya bakal menginvestigasi dana pemerintah pusat maupun daerah yang banyak ‘menganggur’ di perbankan.
“Nanti kita akan investigasi, jangan sampai uang nganggur punya saya taruh di perbankan. Tapi kalau saya tanya anak buah saya, mereka bilang nggak tahu itu uang apa,” ujar Purbaya dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kamis, 16 Oktober 2025.
Berdasarkan data di paparannya, dana pemerintah yang berada di perbankan per Agustus 2025 mencapai Rp653,4 triliun. Anggaran ngangur tersebut terdiri dari dana pemerintah pusat sebesar Rp399 triliun dan pemerintah daerah senilai Rp254,3 triliun.
Baca juga: Purbaya Balas Tantangan KDM: Cek Aja ke BI, Mungkin Anak Buahnya Ngibulin
Adapun dari dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan tersebut dibagi lagi menjadi dua, yakni provinsi sebesar Rp60,8 triliun dan kota/kabupaten Rp193,5 triliun.
Sementara, jika dilihat berdasarkan jenis simpanan, pada Agustus 2025 uang pemerintah sebesar Rp653,4 triliun disimpan dalam bentuk giro sebesar Rp357,4 triliun, tabungan Rp10,4 triliun, serta simpanan berjangka Rp285,6 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More
Poin Penting Pemerintah menyalurkan Rp268 miliar ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk 3 provinsi dan… Read More