Perbankan

Bos OCBC Tekankan Pentingnya Kolaborasi Dorong Ekonomi RI

Poin Penting

  • OCBC menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, lembaga keuangan, dan nasabah untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid, dengan pertumbuhan 5,11% YoY dan inflasi di bawah 3%, mencerminkan daya beli serta kepercayaan investor yang terjaga.
  • OCBC Business Forum 2025 menjadi ajang mempertemukan lebih dari 600 pelaku bisnis untuk membangun sinergi, memperluas jaringan, dan mendorong kolaborasi berkelanjutan.

Jakarta – Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong ekonomi Indonesia lebih tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Kami percaya bahwa kekuatan besar tetap pada kolaborasi sinergis antara sektor publik dan swasta, maupun antar lembaga keuangan dengan nasabahnya,” kata Parwati, dalam acara OCBC Business Forum 2025, di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.

Menurutnya, sinergi yang apik tersebut akan mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi lebih menanjak. Hal ini sejalan dengan data Kementerian Keuangan, bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,11% year-on-year (YoY) pada kuartal II 2025.

Baca juga: BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025 Didorong Ekspor dan Belanja Pemerintah

Kontribusi utama pertumbuhan tersebut berasal dari sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa keuangan. Sementara itu, inflasi yang terkendali di bawah 3 persen menunjukkan daya beli masyarakat yang stabil sekaligus menegaskan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi nasional.

Kondisi positif ini, kata Parwati, harus dimanfaatkan pelaku usaha untuk membangun koneksi lintas sektor dan menjajaki potensi kolaborasi guna memperkuat ketahanan bisnis di tengah perubahan pasar. 

Salah satunya melalui OCBC Business Forum 2025, yang mempertemukan para profesional bisnis, pengusaha, dan pakar untuk membahas tren serta peluang bisnis di tengah dinamika ekonomi global.

Hadiri 600 Peserta dari Berbagai Sektor

Forum tahun ini dihadiri lebih dari 600 peserta, terdiri dari nasabah korporasi, private bank, premier banking, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), regulator, media, serta mitra strategis. 

Melalui diskusi dan kelas inspiratif, forum ini menjadi wadah untuk memperluas wawasan, membangun koneksi lintas sektor, dan menjajaki kolaborasi guna memperkuat ketahanan bisnis di tengah perubahan yang cepat.

Baca juga: Tren Pertumbuhan Impresif, OCBC Luncurkan Kartu Kredit Kelas Atas

“Kami meyakini bahwa dukungan perbankan yang tepat dapat membantu pelaku usaha bertumbuh lebih tangguh dan adaptif di tengah kondisi yang menantang.  Melalui forum ini, kami ingin mendorong terciptanya kolaborasi yang berkelanjutan serta strategi pertumbuhan yang tangguh di tengah tantangan perekonomian,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

28 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

38 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago