CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo. (Foto: Dok. Infobank)
Jakarta – CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) meluncurkan Yayasan Peduli Pesantren. Ide pembentukan Yayasan ini, timbul setelah dirinya berkeliling ke banyak pondok.
Dalam kunjungannya tersebut, dirinya menemukan banyak pesantren yang sarana dan prasarananya kurang memadai. Peluncuran yayasan ini diharapkan bisa membantu perkembangan pesantren di Tanah Air.
“Kondisi pesantren di daerah, yang kecil-kecil, sangat memprihatinkan. Padahal kita tahu pesantren itu adalah sumber ilmu agama dan moral,” kata HT dalam sambutannya, di Jakarta, Senin, 5 Desember 2016.
Dalam perjalanannya yang panjang, MNC Group di klaim HT telah melakukan banyak lakukan kegiatan sosial. Di antaranya bantuan kesehatan, pendidikan dan bantuan terhadap korban bencana alam.
Pembentukan Yayasan Peduli Pesantren sendiri kata HT agar penggalangan dana dan penyalurannya dapat dipertanggung jawabkan serta bisa berkelanjutan.
Karenanya, dia juga mengajak kalangan pesantren untuk terlibat di dalam kepengurusan yayasan. Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj dan Ketua PBNU Salahudin Wahid masing-masing didapuk menjadi pembina dan pengawas yayasan.
HT yakin yayasan yang dibidaninya bisa berkembang baik dan dapat bergerak sebagaimana tujuan awal, yakni membantu pesantren. Sebagai dana awal yayasan, HT keluarkan Rp1 miliar dari dana pribadinya. (*) Dwitya Putra
Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk mendorong Organisasi… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan daftar tarif dasar dan bea… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera menyiapkan langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan… Read More
Jakarta – Kadin Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump… Read More
Jakarta – Pengenaan tarif impor sebesar 32 persen dari Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia menjadi… Read More