Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengaku, hingga akhir 2016 pertumbuhan kredit akan mampu menyentuh double digit atau berada pada kisaran 10-11% dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dikisaran 12%.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri ini diatas proyeksi Bank Indonesia (BI) yang berada dikisaran 7-9% di 2016. Sedangkan untuk di tahun 2017, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit berkisar 13% an. Sektor infrastruktur paling memberikan kontribusi terbesar untuk kredit di 2017.
“Infrastruktur yang pertama, yang kedua selain korporasi itu konsumer, kalau korporasi itu infrastruktur sama sawit mungkin kami sudah agresif,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Jumat, 6 Januari 2017.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk di sektor konsumer sendiri khususnya pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dirinya mengklaim bahwa demand (permintaan) sudah mengalami peningkatan. “Dan mikro masih bagus juga NPL (kredit bermasalah) masih terkendali,” ucapnya.
Dia menambahkan, dengan kondisi DPK yang diperkirakan tumbuh 12% di 2016, maka kondisi likuiditas di Bank Mandiri cukup longgar. Sehingga, dia meyakini, di 2017 perseroan akan meningkatkan pembiayaan khususnya di sektor infrastruktur sejalan dengan program pemerintah.
“Jadi likuiditas akhir tahun di bank kita itu justru longgar, industri juga rasanya longgar. Jadi kalau industri bisa cepat di awal tahun, ada room penurunan special rate karena kan repatriasi masuknya cukup kencang di 2 minggu terakhir jadi mungkin ada ruang penyesuaian di special rate,” katanya.
Sebagai catatan, hingga kuartal III 2016 Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp625,1 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 11,5% secara tahunan jika dibandingkan dengan kuartal III 2015 lalu yang sebesar Rp560,6 triliun.
Dari capaian tersebut, portofolio kredit produktif perseroan tercatat sebesar Rp481,4 triliun, atau 85,9% dari total kredit Bank Mandiri.
Bank Mandiri sendiri telah menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp51,3 triliun atau tumbuh 27% (year on year/yoy) dengan rincian pembiayaan jalan tol sebesar Rp8,4 triliun, tenaga listrik Rp17,6 triliun, transportasi (bandar udara, pelabuhan, dan kereta api) sebesar Rp17,2 triliun, dan telekomunikasi sebesar Rp8,2 triliun. (*)
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More