News Update

Bos Mandiri: Likuiditas Perbankan Makin Ketat

Jakarta–Pelambatan ekonomi global telah berpengaruh negatif terhadap perekonomian nasional dalam kurun lima tahun terakhir. Bos PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melihat kondisi ini pada akhirnya telah memicu penurunan likuiditas perbankan.

Cashflow perbankan saat ini makin lama makin ketat. LDR kalau sudah tembus di atas 90%, artinya (likuiditas) sudah sangat ketat. Itu harus diperhatikan bersama,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.

Selain itu, Budi mengungkapkan, pertumbuhan kredit yang terus berada di atas peningkatan dana pihak ketiga (DPK) akan terus menggerus likuiditas perbankan. “Kalau suplainya tidak ada, bagaimana kami mau kasih kredit?” tukasnya.

Sementara itu, per akhir Desember 2015, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 10,5%, sedangkan pertumbuhan DPK tercatat sebesar 7,3% (year-on-year) atau lebih rendah jika dibandingkan sebulan sebelumnya sebesar 7,7%.

“Pada 2014 dan 2015 terjadi penurunan kinerja secara industri. NPL naik. Biaya kredit karena NPL kelihatannya rendah, karena dihapus buku. Itu pengaruh ke pertumbuhan profit perbankan,” ucap Budi.

Sehingga, kata dia, tanpa adanya permintaan dari pemerintah, profit perbankan sebenarnya sudah menurun sejak 2015. “Bank Mandiri memang ambil posisi tidak mau agresif, tetapi supaya sustain. Karena kalau ada apa-apa di kami, ini akan buruk,” tegasnya.

Sedangkan sepanjang 2015, Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp20,3 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 2,3% jika dibandingkan dengan posisi di 2014 yang sebesar Rp19,9 triliun.

Lalu, untuk penyaluran kredit tercatat mencapai Rp595,46 triliun atau meningkat 12,4%. Sementara itu, pada 2015 Bank Mandiri mampu meningkatkan DPK menjadi Rp676,4 triliun dari Rp636,4 triliun di 2014. (*)

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

27 mins ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

14 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

15 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

17 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

18 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

18 hours ago