Perbankan

Bos Infobank Ungkap Tantangan dan Peluang BPR di Tengah Ketidakpastian Global

Jakarta – Tantangan yang dihadapi industri keuangan di Indonesia semakin kompleks, mulai dari gejolak global seperti perang tarif hingga dinamika geopolitik yang sangat cepat berubah.

Chairman Infobank Media Group sekaligus Pemimpin Redaksi The Finance, Eko B. Supriyanto, menyampaikan bahwa industri keuangan saat ini tidak hanya menghadapi tekanan dari kondisi global, tetapi juga harus bersiap menghadapi sistem pemerintahan Indonesia yang baru, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

“Catatan di kita paling tidak ada tiga hal. Pemerintah yang baru, mungkin saya salah, ingin menciptakan permintaan dengan makan bergizi gratis; membentuk Danantara; kemudian hilirisasi. Ini adalah menciptakan permintaan agar pertumbuhan itu bisa di-drive ke arah yang lebih tinggi,” ujar Eko dalam Sharing Session pada acara Penganugerahan TOP 100 BPR The Finance 2025, yang diselenggarakan majalah digital The Finance, bagian dari Infobank Media Group, di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025.

Baca juga: Ekonomi RI Terancam, Sri Muyani Wanti-Wanti Dampak Konflik Global

Melihat dinamika tersebut, Eko menegaskan bahwa Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebagai bagian dari industri keuangan perlu menangkap berbagai peluang di tengah tantangan yang ada. Hal ini penting agar BPR tetap relevan dan mampu bersaing, khususnya dengan kehadiran industri teknologi finansial (fintech).

Menurut Eko, ada tiga aspek yang perlu dibenahi oleh BPR agar tetap tumbuh di tengah ketidakpastian, yaitu melalui upaya peningkatan keamanan digital atau cyber risk, perbaikan tata kelola perusahaan, hingga penguatan sistem teknologi informasi.

“Karena cara-cara yang dilakukan oleh BPR dan juga bank-bank, menurut pandangan saya sudah mulai usang, kehadiran fintech, cyber risk, sementara BPR sendiri untuk menghadapi cyber risk juga memerlukan upaya dan biaya yang lebih tinggi,” katanya.

Baca juga: OJK Ungkap 261 BPR/BPRS Telah Ajukan Izin Konsolidasi

Tata Kelola Jadi Akar Masalah Kebangkrutan

Eko juga menyoroti beberapa kasus bangkrutnya BPR bukan semata karena kalah bersaing, melainkan akibat lemahnya tata kelola. Padahal, BPR memiliki peran penting karena menyasar segmen komunitas dan masyarakat lapisan bawah.

“Nah, kami berharap keligatan itu akan tetap terjaga dengan memperbaiki berbagai, yaitu mengenai tata kelola, dan yang terakhir, kami berpesan mengenai teknologi informasi, karena zaman sekarang rasanya tidak ingin tidak pula tentang pentingnya teknologi informasi,” imbuh Eko. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Membangun Zhenshen Indonesia

Oleh Cyrillus Harinowo, Komisaris Independen Bank Central Asia PAGI itu saya melakukan kunjungan ke Kawasan… Read More

1 hour ago

Bank Mandiri Segarkan Komisaris, Pertebal Pengawasan di Tengah Ekspansi

Poin Penting Bank Mandiri merombak jajaran Dewan Komisaris melalui RUPSLB 19 Desember 2025 dengan menunjuk… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Masuk RI Rp0,24 Triliun di Pekan Ketiga Desember 2025

Poin Penting Modal asing masuk Rp0,24 triliun ke Indonesia pada pekan ketiga Desember 2025, terutama… Read More

21 hours ago

Simak Nih! 5 Tips Jaga Keamanan Bertransaksi Digital di Momen Nataru

Poin Penting Pemerintah memproyeksikan lonjakan transaksi digital seiring tingginya aktivitas belanja masyarakat selama libur Natal… Read More

1 day ago

Danantara Bersama BP BUMN dan BTN Kerahkan Bantuan untuk Korban Banjir Sumatra

Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More

2 days ago

Ini Komitmen Bank INA Dukung Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Bank INA dan Indomaret salurkan 250 paket nutrisi di Depok untuk mencegah stunting. Program CSR… Read More

2 days ago