Ekonomi dan Bisnis

Bos HSBC Ungkap Potensi Bisnis Bursa Karbon RI, Nilainya Capai Segini

Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia mendukung langkah pemerintah dalam pembentukan bursa karbon Indonesia. Sebab, perdagangan bursa karbon dapat membuka potensi ekonomi baru bernilai USD20 miliar atau sekira Rp313 triliun lebih.

“Peluncuran Bursa Karbon Indonesia oleh Presiden Joko Widodo baru-baru ini, diharapkan membuka peluang ekonomi berkelanjutan baru dengan potensi USD20 miliar,” kata Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt, dalam sambutan acara HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10).

Ia mengatakan, di saat dunia bergerak menuju ekonomi hijau dan berkomitmen pada keberlanjutan, Indonesia telah memulai perjalanan menuju netralitas karbon dengan regulasi untuk mencapai emisi karbon netral pada 2060. 

Untuk mencapai tujuan ini kata dia, diperlukan investasi energi terbarukan hingga tiga kali lipat menjadi USD8 miliar per tahun pada akhir dekade ini, seperti yang disoroti oleh Badan Energi Internasional. 

Presiden Jokowi sendiri resmi meluncurkan bursa karbon pada September 2023 lalu.  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, transaksi IDX Carbon di Tanah Air hingga 29 September 2023 senilai Rp29,21 miliar dengan volume unit karbon 459.000 ton CO2.

Dalam perjalanan menuju netralitas karbon, Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah untuk elektrifikasi sektor mobilitasnya. Francois menyoroti pentingnya mendukung sektor kendaraan listrik, sebuah industri yang sejalan dengan sumber daya melimpah Indonesia.

“Ini memberikan jalan yang menarik untuk kendaraan listrik (EV), sebuah industri yang selaras dengan sumber daya Indonesia yang melimpah,” ujar Francois.

Francois menggarisbawahi dukungan pemerintah untuk sektor EV, ditambah dengan status Indonesia sebagai produsen utama bahan baterai EV, memberikan peluang yang signifikan untuk investasi.

Transformasi Indonesia menjadi bangsa digital menjadi nilai tambah lainnya. Ia menekankan pentingnya terus meningkatkan konektivitas digital dan e-commerce, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan konektivitas digital di kalangan masyarakat Indonesia.

Dalam konteks ini, Francois menekankan perlunya kolaborasi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat investasi global yang menawarkan hasil yang berkelanjutan.

“Institusi keuangan, termasuk bank seperti HSBC, memiliki peran krusial dalam menghubungkan investor dengan peluang berkelanjutan dan mendukung perusahaan lokal dalam mengadopsi standar keberlanjutan internasional,” kata Francois. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

2 hours ago

Donald Trump Isyaratkan Akhiri Konflik Gaza Sebelum Biden Lengser

Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More

16 hours ago

Allianz Catat Pertumbuhan GWP 10 Persen di November 2024, Segini Nilainya

Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More

17 hours ago

Stok Energi Primer Cukup, PLN Siap Pasok Listrik Andal Selama Nataru

Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More

17 hours ago

Kualitas Aset Membaik, KB Bank Targetkan Peningkatan NII hingga 2,3 Persen di 2025

Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More

18 hours ago

Dirut Bank Mandiri: Indonesia Berperan Vital dalam Perubahan Iklim Global

Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi… Read More

18 hours ago