CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi. (Foto: Irawati)
Poin Penting
Jakarta – CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi optimistis permintaan kredit pada 2026 akan mengalami pemulihan, seiring dengan prospek penurunan suku bunga di tingkat global maupun domestik.
Di tengah optimisme tersebut, kinerja kredit perbankan masih menunjukkan perlambatan. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Oktober 2025 sebesar 7,36 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan September 2025 yang mencapai 7,70 persen yoy.
Baca juga: Ekonom Ungkap Penyebab Kredit Lambat di Tengah Turunnya Suku Bunga
Batara menyatakan, tren penurunan suku bunga diharapkan mampu memberikan stimulus terhadap permintaan kredit pada tahun depan, mengingat pelaku usaha dan konsumen akan berada dalam lingkungan suku bunga yang lebih rendah.
“Kita mengharapkan ini akan memberikan insentif dan juga men-stimulate demand side daripada permintaan kredit, jadi ya itu yang saya rasa message yang perlu ditekankan gitu jadi lebih kondusif tahun depan gitu, karena will be a lower interest rate environment,” kata Batara saat ditemui usai acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, Jumat, 28 November 2025.
Batara menambahkan, Citi Indonesia juga akan mulai menurunkan suku bunga kredit pada kuartal I 2026. Langkah ini sejalan dengan penurunan BI Rate yang telah dipangkas sebesar 125 basis poin (bps) sepanjang 2025, hingga berada di level 4,75 persen pada Oktober 2025.
Baca juga: Ekonom Citi: Tambahan Dana SAL Rp76 Triliun Perluas Penyaluran Kredit
Selain itu, adanya insentif dari BI bagi perbankan yang lebih cepat menurunkan suku bunga turut mempercepat transmisi kebijakan moneter ke sektor riil.
“Ada insentif-insentif untuk bank-bank yang sudah menurunkan suku bunga kredit bahwanya jadi kita melihat bahwa ini nanti transmisinya akan dipercepat karena adanya insentif ini. Ya sepanjang tahun 2026 (mulai) kuartal 1,” tambahnya.
Sebagai informasi, BI memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan pada 2026 akan berada di kisaran 8-12 persen. Proyeksi tersebut lebih optimistis dibandingkan target pertumbuhan kredit tahun 2025 yang berada di rentang 8-11 persen. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More
Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More
Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More
Poin Penting RBC dan RKI TUGU melampaui industri, masing-masing di 360,9% dan 272,6%, menunjukkan kesehatan… Read More