Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada 20 Mei 2024 lalu.
Dalam PP tersebut, seluruh pekerja yang memiliki penghasilan di atas upah minimum regional (UMR) wajib membayar iuran Tapera dan mengikuti program pembiayaan perumahan pemerintah tersebut.
Lantas, bagaimana dampak program Tapera ini terhadap bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbankan nasional?
Baca juga: Penyesalan Menteri Basuki Soal Tapera: Kalau Belum Siap, Kenapa Harus Tergesa-gesa
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan bahwa pihaknya melihat tidak ada dampak dari program Tapera ke kinerja bisnis KPR bank secara umum.
“Sejauh ini saya tidak melihat dampak untuk KPR umum ya,” kata Lani saat dihubungi Infobanknews, Jumat 7 Juni 2024.
Seperti diketahui, CIMB Niaga bukan merupakan bank penyalur program pembiayaan perumahan Tapera. Namun, jika melihat dari kinerja CIMB Niaga, terutama di segmen pembiayaan KPR, bank bersandi bersandi saham BNGA ini terus terjaga dengan baik.
Pembiayaan KPR tetap menjadi penopang utama pertumbuhan kredit konsumer CIMB Niaga. Per Maret 2024, pembiayaan KPR CIMB Niaga tumbuh 2,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Adapun total outstanding KPR tembus Rp42,94 triliun.
Selain itu, CIMB Niaga juga mencatatkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun pada kuartal pertama 2024. Jumlah ini naik sebesar 7,8 persen secara tahunan (yoy).
Baca juga: Gaduh Soal Iuran Tapera, Begini Tanggapan Emiten Properti
Adapun, pendapatan bunga CIMB Niaga naik 9,05 persen yoy menjadi Rp5,84 triliun. Beban bunga ikut melambung 31,16 persen menjadi Rp2,56 triliun. Sedangkan pendapatan bunga bersih turun 3,6 persen yoy menjadi Rp3,28 triliun.
Dari sisi intermediasi, jumlah kredit/pembiayaan naik 6,0 persen yoy menjadi Rp211,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4 persen yoy dan perbankan konsumer yang tumbuh 6,9 persen yoy.
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More