Properti

Bos BTN Godok Skema Pembiayaan KPR Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) tengah menggodok skema pembiayaan kredit kepemilikan rumah (KPR) terkait program usulan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tentang penyediaan 3 juta rumah. 

“Kita lagi godok ya. Kita dari ekosistem perumahan masih bahas, dan kita dorong ke pemerintah. Mudah-mudahan di pemerintah saat ini bisa ada keputusan tentang skema baru dari KPR subsidi yang baru,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, di Jakarta, 10 Maret 2024.

Nixon sendiri mendukung program 3 juta perumahan tersebut mengingat backlog atau permintaan atas rumah yang masih tinggi, sekitar 12,7 juta. 

Baca juga: KPR BTN Jadi Pilihan Berbagai Generasi Miliki Rumah Impian

“Kita sangat mendukung 3 juta karena backlog-nya biar cepat kelar. Kita bermimpi di 2045 atau 100 tahun kemerdekaan Indonesia backlog perumahan itu habis,” jelasnya.

Menurutnya, salah satu percepatannya adalah dengan menaikan subsidi. Meski begitu, cara menaikkan subsidi tersebut tidak harus selalu bergantung kepada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Dijelaskannya, ada berbagai pilihan yang bisa dilakukan, misalnya dengan mengecilkan tenor subsidi dari semula 20 tahun menjadi 10 tahun.

“Ada beberapa opsi, salah satunya yang kita dorong dari sisi tenor subsidinya dari 20 tahun menjadi 10 tahun. Itu saja sudah kali dua kan orang yang bisa terima itu,” bebernya.

Baca juga: Skema KPR 35 Tahun Bakal Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Rumah

Opsi lain, kata dia, membentuk sebuah dana abadi yang imbal hasilnya dapat digunakan untuk membayar subsidi selisih bunga.

“Dari dana abadi ini, nanti kita punya return, nanti return-nya buat nambahin subsidi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo-Gibran memang telah mencanangkan program untuk membangun 3 juta rumah. Jumlah tersebut akan terbagi menjadi tiga skema, yakni sekitar satu juta rumah untuk di wilayah perkotaan. Satu juta rumah di wilayah perkotaan dan satu juta rumah di wilayah pesisir. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Waskita Karya Garap Jalan di Bali Senilai Rp290,84 Miliar

Poin Penting Waskita Karya raih kontrak baru Rp290,84 miliar untuk membangun Jalan Perbaikan Geometrik Batas… Read More

19 mins ago

Mencari Solusi Whoosh

Oleh Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Sekolah Vokasi UGM dan Penulis Buku “Manajemen Keuangan Internasional” PROYEK… Read More

30 mins ago

IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed hingga 318,69 Kali

Poin Penting IPO Superbank (SUPA) oversubscribed 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, mencerminkan… Read More

30 mins ago

IHSG Ditutup Menguat 0,43 Persen ke 8.686, Top Gainers: ALII, EMTK, GOLF

Poin Penting IHSG ditutup menguat 0,43% ke level 8.686, dengan mayoritas sektor positif, terutama teknologi… Read More

1 hour ago

Menhub Prediksi Lonjakan Penumpang 119,5 Juta pada Nataru 2025-2026, Ini Persiapannya

Poin Penting Pemerintah perkirakan 119,5 juta orang atau 42,01% penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama… Read More

2 hours ago

RUPSLB Wijaya Karya (WIKA) Setujui 3 Agenda Strategis, Ini Rinciannya

Poin Penting RUPSLB WIKA menyetujui tiga agenda strategis, yakni perubahan Anggaran Dasar, kewenangan persetujuan RKAP… Read More

2 hours ago