Jakarta – Probabilitas resesi ekonomi global 2023 semakin meningkat, namun peluang terjadinya resesi di Indonesia minim sekali yakni hanya 3%. Direktur Utama BRI Sunarso membeberkan tiga kondisi tantangan ke perekonomian global, yaitu tingginya inflasi, geopolitik, dan pengetatan likuiditas.
Sunarso pun merinci, tiga kondisi tersebut, pertama tren inflasi yang masih tinggi di beberapa negara seperti Amerika Serikat (US) sebesar 6,5%, Eropa 10,4%, Singapura 6,7% memberikan dampak pada kenaikan biaya produksi, penurunan pendapatan riil masyarakat, dan pengetatan likuiditas.
“Tekanan inflasi yang tinggi dan kemudian Bank Sentral di seluruh dunia di negara-negara yang mengalami inflasi yang tinggi meresponnya dengan menaikkan suku bunga acuan,” ujar Sunarso, Kamis, 26 Januari 2023.
Kedua, tensi geopolitik global dan disrupsi rantai pasok, ketidakpastian berakhirnya perang Rusia – Ukraina dan China – Taiwan mendorong ketidakpastian geopolitik global meningkat yang berpotensi mengganggu rantai pasok global.
Ketiga, kebijakan pengetatan likuiditas yang terlalu agresif oleh Bank Sentral berpotensi berdampak negatif ke pertumbuhan ekonomi. Fed Fund Rate (FFR) telah meningkat dari 0,5% per Maret 2022 menjadi 4,5% pada Desember 2022 dengan potensi naik sebesar 0,5% pada 2023.
“Kebijakan pengetatan likuiditas merupakan bagian dari pada respon terhadap tantangan tingginya inflasi tadi dan inilah yang kemudian terakumulasi kemudian membentuk peluang terjadinya resesi di berbagai negara,” pungkasnya.
Namun, lanjutnya, Indonesia patut bersyukur. Karena berdasarkan data dari Bloomberg peluang terjadinya resesi hanya sekitar 3%, dibandingkan dengan negara lain seperti Sri Lanka sebesar 85%, European Union 50%, US 40%, New Zeland 33%, Jepang dan Korea Selatan masing-masing 25%.
“Mudah-mudahan kita memang bener-bener bisa mewujudkan resiliensi ini, sehingga tidak terjadi resesi di Indonesia,” kata SUnarso. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More