Dirut BRI Sunarso dalam talkshow bertajuk "Ngobrol Bareng Seputar BUMN" di Kementerian BUMN, Jakarta (26/10). (Foto: M. Ibrahim)
Jakarta – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Sunarso mengungkap alasan perseroan melepas saham kepemilikan (divestasi) di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
“Rencana divestasi merupakan upaya untuk mengoptimalkan portofolio bisnis perusahaan,” kata Sunarso dalam talkshow bertajuk ‘Ngobrol Bareng Seputar BUMN’ di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023.
Baca juga: BRI dan BNI ‘Cabut’ dari BSI, OJK Belum Terima Permohonan Divestasi, Kok Bisa?
Ia mengatakan, saat ini BRI bukanlah sebagai bank dengan aset terbesar di Tanah Air, melainkan sebagai bank dengan laba terbesar. Jadi, perseroan membutuhkan aset dan laba yang besar.
“Itulah yang menjadi alasan pertimbangan strategis divestasi dari kita,” jelasnya.
Nantinya, saat telah resmi melepas sahamnya di BRIS, maka BRI tidak lagi berkecimpung di dunia perbankan syariah.
“Duitnya hasil divestasi bagi BRI nantinya digunakan untuk mengembangkan bisnis, tapi tidak ke sana (bank syariah),” tegasnya.
Meski begitu, pihaknya akan tetap menghormati arahan dari setiap pemegang saham yakni pemerintah dengan melakukannya secara cermat dan penuh kehati-hatian dalam divestasi saham BRI di BSI.
Baca juga: “DEMI” Ekspansi Bisnis BSI, BRI dan BNI Lepas Kepemilikan Sahamnya
“Namun, kita tetap mengikuti arahan dari pemerintah, termasuk Kementerian BUMN dalam membentuk sebuah bank syariah pelat merah yang kuat untuk meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bakal hengkang dari Bank BSI sebagai pemegang sahamnya.
Berdasarkan data dari RTI, kepemilikan saham BSI terdiri dari Bank Mandiri yang sebesar 51,47% (pemegang saham pengendali), BNI 23,24%, BRI sebesar 15,38%, serta masyarakat 9,91%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More