Perbankan

Bos BRI Sebut Perang Dagang Tak Berdampak Besar bagi Bisnis Perseroan

Jakarta – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Hery Gunardi menyatakan bahwa perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan berdampak besar terhadap bisnis Perseroan.

Hery menjelaskan, sepanjang kuartal I 2025, perekonomian global masih dibayangi ketidakpastian, terutama akibat tensi geopolitik dan dampak lanjutan dari perang tarif.

Meski begitu, Hery meyatakan, bisnis BRI mayoritas bergantung pada permintaan dan konsumsi domestik, sehingga perang dagang tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja bank maupun ekonomi RI.

“Perlu dicatat bahwa bisnis Bank Rakyat Indonesia lebih banyak bergantung pada domestik demand atau konsumsi domestik. Sehingga selain dari depresiasi mata uang yang terjadi, perang tarif diproyeksikan tidak berdampak terlalu signifikannya untuk bisnisnya BRI, maupun juga untuk Indonesia,” ujar Hery dalam Paparan Kinerja Kuartal I-2025, Rabu, 30 April 2025.

Baca juga: Kempis! Laba BRI (Only) Triwulan I 2025 Anjlok 24,8 Persen Jadi Rp11,09 Triliun dari Rp15,03 Triliun, Apa yang Terjadi, Oh BRI?

Lebih lanjut, Hery menambahkan, fundamental ekonomi Indonesia masih kuat, tecermin dari cadangan devisa yang memadai, yakni sebesar USD157,1 miliar pada Maret 2025.

“Fundamental ekonomi Indonesia yang resilient juga tecermin dari cadangan devisa yang memadai, di mana tercatat naik dari USD155,7 miliar pada akhir Desember 2024 menjadi USD157,1 miliar pada akhir Maret 2025,” jelasnya.

Selain itu, konsumsi domestik masih menjadi kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat masih tumbuh positif. Namun, Hery mengakui, konsumsi domestik belum sepenuhnya pulih, bila dibandingkan dengan kondisi sebelum terjadi pandemi Covid-19.

“Hal ini menjadi tantangan bagi sektor UMKM yang sangat bergantung pada daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga: Bos BRI Pastikan Bisnis Bank Berjalan Normal Meski di Bawah Danantara

Sebagai informasi, BRI berhasil mencetak laba bersih periode berjalan sebesar Rp13,8 triliun per kuartal I-2025. Raihan laba tersebut menurun sebesar 13,63 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp15,98 triliun.

Dari sisi intermediasi, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau meningkat sebesar 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesarRp1.308,65 triliun. Dengan kredit yang disalurkan ke UMKM mencapai Rp1.126,02 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

4 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago