Moneter dan Fiskal

Bos BI Ungkap 5 Tahap Membangun Ekonomi Hijau yang Inklusif

Jakarta – Indonesia tengah dihadapkan dengan ancaman stagflasi dan inflasi global yang tinggi. Pemerintah pun sejauh ini telah berupaya untuk mempertahankan pemulihan ekonomi dengan mengubah instrument ekonomi ke ekonomi hijau, inklusif dan digital.

“Kemajuan ekonomi Indonesia dapat dicapai bila saling bekerjasama dalam menciptakan ekonomi hijau, inklusif dan menjadi digital sehingga lebih efisien dan produktif,” ungkap Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dalam Konferensi International Ekonomi dan Keuangan Syariah, Rabu, 5 Oktober 2022.

Lebih lanjut, Perry mengatakan, saat ini Indonesia sedang dilatih untuk berubah ke arah new normal of economic development dengan berbagai tahapan. Pertama, mengakselerasi ekonomi syariah yang berkelanjutan dan inklusif dengan produk-produk halal.

“Kita telah berkomitmen dengan Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah dengan wakil presiden, untuk membangun ekonomi syariah melalui pondok pesantren sehingga bisa menciptakan ekonomi syariah dari skala kecil menjadi skala besar,” kata Perry.

Kedua, mengoptimalkan potensi yang ada dan dilakukan secara bersama-sama. Sehingga mencapai keterampilan ekonomi yang eksponsial dengan menciptakan proyek hijau seperti hilirisasi sumber daya alam dan agrifarming.

Ketiga, merancang struktur keuangan pembiayaan komerisal dan syariah. Kedua sistem pembiayaan ini merupakan cara yang paling tepat untuk membiayai proyek hijau dan inklusif.

“Struktur pembiayaan dapat berupa sukuk komersial dapat terdiri dari wakaf, dapat juga terdiri dari zakat dan infak sodakoh, jadi sistem keuangan campuran,” jelasnya.

Kempat, yaitu digitalisasi melalui QRIS dan BI fast payment yang mengubah transaksi ekonomi dan keuangan menjadi lebih efisien dan murah.

“Pengguna QRIS saat ini sudah 20,5 juta pedagang atau UMKM dan 80% nya sudah digitalisasi. Selain itu, QRIS juga bisa digunakan untuk menjual produk keuangan konvensional, syariah atau halal,” pungkas Perry.

Selain itu, QRIS Indonesia sudah menghubungkan sistem pembayarannya dengan Thailand dan selanjutnya dengan Malaysia dan Singapura dalam waktu dekat.

“QRIS juga akan terhubung dengan lima negara ASEAN tahun depan, yaitu Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura dan Indonesia,” ungkap Perry.

Terakhir, yang kelima adalah terus menyosialisasikan manfaat dari kemajuan ekonomi hijau yang inklusif dan digital bahwa Indonesia dapat menciptakan proyek hijau dengan blended finance. Perry menambahkan, kelima tahapan tersebutlah yang akan menjadikan ekonomi Indonesia menjadi inklusif dan inovatif. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

12 mins ago

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

56 mins ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

1 hour ago

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

2 hours ago

Mandiri Bagikan Ribuan Paket Natal, Sembako-Kebutuhan Sekolah untuk Masyarakat Marginal

Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More

2 hours ago

Simak! Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BSI Selama Libur Nataru

Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More

3 hours ago