Ekonomi dan Bisnis

Bos BI Umumkan Empat Program Strategis di ISEF 2025

Poin Penting

  • BI meluncurkan empat program utama untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah nasional, termasuk Master Plan Ekonomi Syariah 2025–2029.
  • Pengembangan Sukuk Bank Indonesia Plus dan database terintegrasi ZISWAF menjadi fokus utama guna meningkatkan transparansi dan investasi syariah.
  • Sinergi pusat-daerah diperkuat agar ekonomi syariah tumbuh hingga ke tingkat akar rumput dan mendukung pembangunan jangka panjang.

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan empat program strategis yang menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 tahun 2025.

Empat inisiatif tersebut merupakan langkah konkret untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah nasional agar sejalan dengan arah pembangunan jangka panjang.

“Bersama kita mengangkat empat komitmen yang akan kita tampilkan sebagai capaian tahun ini dan untuk maju ke depan,” ujar Perry dalam sambutannya pada ISEF 2025 di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Baca juga: Indonesia Naik ke Peringkat 3 Ekonomi Syariah Dunia, Ini Kata Gubernur BI

Program pertama, kata Perry, adalah peluncuran Master Plan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2025-2029. Dokumen ini menjadi panduan utama implementasi ekonomi syariah nasional dan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Ini bagian dari implementasi RPJMN supaya program-program sinergis secara nasional bisa tercapai,” jelasnya.

Kedua, BI akan memperkuat sinergi kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Perry menegaskan, penguatan peran daerah sangat penting untuk memperluas basis ekonomi syariah hingga ke level akar rumput.

Inisiatif ketiga adalah pengembangan instrumen moneter syariah melalui Sukuk Bank Indonesia Plus, yang diharapkan dapat menarik investasi dan meningkatkan likuiditas pasar keuangan syariah.

“Kami ingin terus mengangkat operasi moneter kami Sukuk Bank Indonesia Plus,” tutur Perry.

Sementara itu, program keempat berfokus pada peluncuran basis data terintegrasi untuk zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Platform ini diharapkan mampu memperkuat transparansi serta efektivitas distribusi dana sosial syariah di Indonesia.

“Kita akan launching database zakat, infak, sedekah, dan wakaf atau ZISWAF secara terintegrasi. Sehingga itu yang kita launching hari ini,” imbuhnya.

Baca juga: Ekonomi Syariah Dinilai Bisa Jadi Jangkar Stabilitas Ekonomi Global

Terakhir, tak lupa Perry menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam kesuksesan penyelenggaraan ISEF.

“Kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang mendukung ISEF ke-12 tahun 2025,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri

Yulian Saputra

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

10 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

16 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

17 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

18 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

19 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago