Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa ibadah haji tak akan mengganggu kebutuhan valuta asing (valas), terutama dolar AS di dalam negeri.
Pasalnya, BI telah memperhitungkan suplai dan demand dolar sejak awal tahun. Seperti diketahui, biaya operasional Haji mayoritas dibayarkan menggunakan mata uang asing seperti, riyal dan dolar AS.
“BI memastikan kebutuhan valas ibadah haji sudah ada dan itu sudah kita rencanakan sudah sejak awal. Itu sudah masuk dalam perencanaan, pengelolaan cadangan devisa di dalam bagaimana kami melakukan asesmen suatu nilai tukar,” ucap Perry dalam RDG, Rabu, 22 Mei 2024.
Baca juga: Evaluasi Kemenag: 47,5 Persen Penerbangan Haji Garuda Indonesia Alami Keterlambatan
Tak hanya itu, BI juga sudah mempersiapkan dan memperhitungkan ebutuhan valas untuk pembayaran utang pemerintah. Kemudian, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), maupun pembayaran utang BUMN lainnya.
“Tidak hanya masalah untuk kebutuhan valas haji kebutuhan valas untuk membiayai utang pemerintah kami juga sudah rencanakan. Untuk Petamina, BUMN, PLN itu sudah ada diskusi, perencanaan tahunan itu sudah masuk didalam perhitungan suplai deman valas, dampaknya terhadap cadangan devisa dan terutama terhadap stabilitas nilai tukar rupiah,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melepas keberangkatan 388 jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Jakarta, Pondok Gede, dari Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (12/5/2024).
Keberangkatan jamaah haji ini menandai dimulainya operasional haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Saat melepas keberangkatan para jemaah haji, Menag mengingatkan agar fokus dalam menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
Baca juga: DPK Valas Ada di Level Tertinggi Sejak 20 Terakhir di Tengah Penguatan Dolar
“Niatnya ditata dengan benar, niat Bapak-Ibu ke Tanah Suci itu beribadah, tolong jangan selipkan niat-niat lain selain niat ibadah haji di Tanah Suci,” katanya, dikutip laman kemenag, Senin, 13 Mei 2024.
Sebagaimana diketahui, pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia ke Tanah Suci dibagi ke dalam dua gelombang, yakni gelombang I yang diberangkatkan pada periode 12-23 Mei dan gelombang II yang diberangkatkan pada 24 Mei-10 Juni.
Jemaah haji gelombang I akan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, sedangkan gelombang II akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More