Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berharap para investor tidak menjadikan tahun politik atau pemilihan umum (Pemilu) sebagai ajang wait and see dalam berinvestasi.
“Kalau yang dulu-dulu ada indikasi di tahun politik pengusaha wait and see. Tapi ini kan dulu-dulu. Kami berharap pola tahun Pemilu, yakni wait and see, tidak memberikan tekanan kuat terhadap sikap dan perilaku usaha untuk berinvestasi,” kata Perry dalam RDG, Kamis, 25 Mei 2023.
Perry menjelaskan, bahwa tingkat konsumsi masyarakat diprediksi akan melonjak ketika tahun politik, khususnya di periode kampanye, yang akan mendongkrak jumlah uang yang beredar di masyarakat.
“Saat terjadi kampanye peningkatan pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi. Oleh karena itu karena pertumbuhan konsumsi naik, tentu jumlah alat pembayaran dan uang beredar naik,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun bisa mencapai 5,3% dan akan tetap terus terjaga meski sudah memasuki tahun politik.
“Pertumbuhan ekonomi akhir tahun di tahun politik ini bisa mencapai 5,3% dan kami optimis pertumbuhan ini bisa terus dijaga di tahun 2023 dan tentunya menjadi momentum di 2024,” tegas Airlangga. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Sektor UMKM terus menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan pelbagai kalangan. Porsi UMKM yang… Read More
Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, volume transaksi perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon… Read More
Jakarta - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani secara resmi menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)… Read More
Jakarta - Pimpinan MPR RI periode 2024-2029 yang terdiri dari sembilan orang resmi dilantik. Mereka… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (3/10) ditutup… Read More
Jakarta - Plt Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Muhammad Yusuf Ateh membeberkan sejumlah… Read More