Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo membeberkan 5 pilar utama pada Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, dalam acara kick off & seminar Bank Indonesia Hackathon 2024, Senin, 29 April 2024.
BSPI 2025 adalah arah kebijakan sistem pembayaran BI untuk menavigasi peran industri sistem pembayaran di era ekonomi dan keuangan digital. Menurut Perry, BSPI 2025 akan diumumkan pada pertengahan tahun 2024.
“Nanti, Insha Allah BSPI ini kami akan luncurkan secara resmi pada pertengahan tahun ini,” ungkap Perry.
Perry mengatakan, pilar pertama adalah terus memperbarui, modernisasi, dan memperkuat infrastruktur pembayaran. Penguatan infrastruktur pembayaran ini, terang Perry, tidak hanya untuk sistem pembayaran BI-Fast saja. BI disebutkan akan mengembangkan sistem pembayaran retail, bekerja sama dengan pihak swasta, memperkuat lanskap ekonomi digital.
Baca juga: QRIS Segera Bisa Digunakan di Brunei dan Laos
BI juga hendak melakukan modernisasi sistem pembayaran wholesale, khususnya melalui metode real-time gross settlement (RTGS). Tidak lupa juga, BI juga akan memperbaiki infrastruktur sistem pusat data pembayaran, yang menurut Perry, akan mendorong keuangan ekonomi digital.
“Yang kedua adalah industri, yaitu, penguatan dan konsolidasi industri. Bagaimana industri, (seperti) para pelaku sistem pembayaran, terus kita dorong,” terang Perry.
Pelaku sistem pembayaran yang Perry maksud terbagi menjadi dua, yaitu para pelaku sistem pembayaran besar dan pelaku sistem pembayaran lain yang lebih kecil. Perry berharap, kedua pihak ini bisa melakukan konsolidasi dan bekerja sama, terus mendukung sistem pembayaran digital di Indonesia.
“Masing-masing punya peran, tergantung dari kemampuan, teknologi, manajemen risiko, kapasitas dari sumber daya manusia, maupun juga bagaimana pelaku itu bisa memperluas layanan pembayaran digital,” tambahnya.
Baca juga: Berpotensi Jadi Anggota OECD, Ini Keuntungan yang Didapatkan RI
Inovasi juga menjadi salah satu pilar yang menjadi pokok utama bahasan. Perry menegaskan, Bank Indonesia berkomitmen mendorong inovasi pada sistem pembayaran digital. Ia menyebut kalau sistem ini selalu memerlukan inovasi-inovasi ini juga harus bisa berkolaborasi dengan banyak pihak dan tetap memperhatikan pelindungan
“Digitalisasi ekonomi keuangan nasional, digitalisasi sistem pembayaran, semuanya perlu bisa memperluas layanan digital sistem pembayaran, dengan tetap memperhatikan, mempertimbangkan, dan mengutamakan soal pelindungan,” pungkasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More