Moneter dan Fiskal

Bos BI Beberkan Tiga Manfaat Aturan Baru DHE SDA

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai terdapat tiga manfaat perekonomian dari perluasan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025.

“Kami memandang bahwa perluasan atau penguatan kebijakan DHE SDA ini, memberikan manfaat besar bagi perekonomian,” ujar Perry dalam Konferensi Pers DHE, di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin, 17 Februari 2025.

Pertama, kata Perry, revisi DHE SDA ini dapat meningkatkan kebutuhan pembiayaan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

Baca juga: Aturan Baru DHE SDA Berpotensi Tambah Cadangan Devisa RI USD90 Miliar

“Devisa hasil ekspor dari SDA akan lebih banyak masuk ke rekening khusus di sistem keuangan Indonesia. Dan karena itu semakin banyak akan dimanfaatkan untuk pembiayaan perekonomian dan karenanya mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” kata Perry.

Kedua, kebijakan baru DHE SDA yang mewajibkan penempatan dana ekspornya sebanyak 100 persen ini dapat meningkatkan cadangan devisa.

“Bagi negara kita juga akan meningkatkan devisa yang masuk dan juga cadangan devisa kita dan karenanya juga memperkuat upaya-upaya kita melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah,” jelas Perry.

Ketiga, dengan banyaknya dana eksportir yang diparkir di perbankan domestik, maka sistem keuangan di Indonesia akan lebih stabil.

“Kami juga bersama Bu Menteri Keuangan, OJK dan LPS dengan adanya dana yang lebih banyak masuk di perbankan kita, sistem keuangan kita akan lebih stabil,” imbuhnya.

Baca juga: BNI Nilai Aturan DHE Bisa Tingkatkan Likuiditas Perbankan

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kebijakan terbaru terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 tentangDevisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam yang berlaku per 1 Maret 2025.

Dalam aturan baru tersebut Pemerintah menetapkan kewajiban penempatan DHE SDA dalam sistem keuangan domestik menjadi 100 persen dengan jangka waktu 12 bulan sejak penempatan dalam rekening khusus (reksus) DHE SDA di dalam bank-bank nasional. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

8 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

8 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

9 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

10 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

10 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

11 hours ago