Menurut Tito jarak antara level inflasi dan BI Rate sudah sangat jauh sekali, yaitu mencapai 3,5%. Sehingga perlu diturunkan. Berapa BI rate yang ideal menurut Tito? Dwitya Putra
Jakarta–Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio berharap suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate bisa diturunkan dari posisi saat ini 7,5%. Hal ini agar kondisi pasar modal Indonesia bisa lebih bagus dari keadaan saat ini.
Seperti diketahui, belum lama ini Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate di level 7,5%. Keputusan ini guna mengantisipasi kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga bank Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
“BI rate saya inginnya turun, supaya buat pasar modal bagus dan investasi bagus,” kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio usai makan siang dengan wartawan di Pacific Place Jakarta, Jumat, 18 September 2015.
Alasan Tito berharap BI rate bisa turun, karena jarak antara inflasi dan BI Rate sangat jauh sekali, yaitu mencapai 3,5%. Padahal negara lain itu lanjut Tito selisihnya tipis-tipis atau bahkan seperti negara AS bisa minus.
“Spread-nya kalau bisa 2% saja sudah bagus. AS aja negatif,” jelas dia.
Jika melihat masalah nilai tukar, menurut Tito, tidak hanya melihat dari BI rate saja, tapi masih banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh BI.
“Karena enggak cuma BI Rate saja, masih banyak hal yang lainnya,” tutup Tito. (*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More