Jakarta – PT Bank Central Asia (BCA) tetap optimis di 2023 akan mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 9-12%, meskipun terindikasi kredit di industri perbankan sedikit melambat atau masih berada single digit hingga Mei 2023, yaitu sebesar 9,38%.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya tidak akan mengubah Rencana Bisnis Bank (RBB) terkait dengan pertumbuhan kredit di tahun ini. Di samping itu, ia juga meyakini kredit pada segmen korporasi bisa meningkat pesat di sisa tahun 2023.
“Kalau mengenai target kita tidak akan ubah karena sekarang ini kan memang target kita ya sekitar 9-12%. Katakan kalau akhir tahun ada peningkatan pesat terutama dari korporasi ya kalau dari komersial dan SME dari konsumer loan itu rasanya nggak akan tiba-tiba melesat ke atas, tapi dari korporasi itu bisa terjadi, sebab itu kita tidak mau merubah target kita tetapkan target kita tetap,” ujar Jahja dalam Konferensi Pers Kinerja BCA Semester I 2023, Senin 24 Juli 2023.
Baca juga: Terbang 34% Laba BCA Tembus Rp24,2 Triliun, Sektor Bisnis ini Masih jadi Penopang
Lebih lanjut, pencapaian pertumbuhan kredit BCA hingga semester I 2023 yang sebesar 9% sudah mencapai target dari industri. Meskipun, kata Jahja, dalam hal ini kredit korporasi sedikit menurun dibandingkan dengan sebelumnya atau hanya tumbuh sebesar 5,1%.
“Jadi memang untuk kredit korporasi kalau yang lalu kita lihat project-project infrastruktur yang untuk misalnya jalan tol, pelabuhan, dan power plant itu cukup besar permintaannya dan bukan hanya dari sektor swasta, terlebih dari BUMN, cuma memang kita lihat di awal tahun ini sampai Juni ini kelihatannya sektor itu kurang berkembang seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Jahja.
Selain itu, penyebab lainnya, yaitu dikarenakan kredit investasi yang mulai berkurang seiring dengan sudah masuk di tahun Pemilu. Jahja menuturkan bahwa banyak pengusaha yang wait and see.
“Mendekati tahun pemilihan politik di tahun depan ya banyak pengusaha yang wait and see dulu meskipun kalau kita lihat sebenarnya pengalaman kita sudah berapa kali kita melakukan pemilihan umum dan selama ini sesudah selesai semua itu tidak terjadi apa-apa, bahkan investasi ataupun ekonomi back to normal, jadi kita harapkan para pengusaha juga tetap yakin bahwa kalau memungkinkan bisa tetap merencanakan untuk melakukan investasi,” pungkasnya.
Di sisi lain, permintaan kredit komersial dan UKM, serta kredit konsumer di BCA cukup meningkat pesat yang bisa mendukung pertumbuhan kredit secara keseluruhan.
“Tetapi kalau kita lihat dari kredit komersial dan UKM di BCA cukup meningkat permintaannya dan memang kita lihat growth ratenya cukup bagus disitu diatas 10%. kemudian juga kredit konsumer, konsumer loan KPR itu meningkat sampai 12%, KKB bahkan 19% dan credit card 15%,” jelasnya.
Seperti diketahui, hingga semester I 2023 total kredit BCA tercatat sebesar naik 9,0% yoy menjadi Rp735,9 triliun. Secara rinci, pada enam bulan pertama tahun 2023, kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, diikuti oleh kredit komersial dan UKM. Peningkatan kredit konsumer ditopang oleh KPR yang tumbuh 12,0% yoy menjadi Rp114,6 triliun, serta KKB yang naik 19,2% yoy menjadi Rp51,4 triliun.
Baca juga: Perkuat 4 Pilar Strategi, Laba Amar Bank Diproyeksi Tembus Rp279 Miliar
Selanjutnya, saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 15,4% yoy menjadi Rp14,6 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 13,9% yoy menjadi Rp183,9 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM tumbuh 10,9% yoy mencapai Rp219,2 trilliun. Kredit korporasi juga naik 5,1% yoy mencapai Rp326,0 triliun.
Selain itu, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 6,9% yoy mencapai Rp181,2 triliun di Juni 2023, berkontribusi hingga 24,3% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. Dan penyaluran pembiayaan konsumsi untuk kendaraan bermotor listrik sebesar Rp751 miliar per Juni 2023, atau tumbuh 44 kali lipat secara yoy. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More