Keuangan

Bos AAUI Pede Pendapatan Premi Bisa Tumbuh 8 Persen di Akhir 2025

Jakarta – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) percaya diri pendapatan premi asuransi umum mampu tumbuh 8 persen hingga akhir 2025.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, mengatakan target tersebut masih cukup realistis dalam sisa waktu 1,5 bulan ini. Sebelumnya, AAUI secara outlook 2025 memproyeksikan target pendapatan premi di kisaran 8-10 persen.

“Saya waktu itu memproyeksikan secara outlook 2025 ini berkisaran antara 8-10 persen yang turun dari tahun lalu yang 18 persen tapi rasanya berbicara dengan teman-teman dan kita juga harus realistis tersisa 1,5 bulan kalau mencapai 8 persen, ya mudah-mudahan ini bisa tercapai,” ucap Budi dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip, 21 November 2025.

Meski demikian, kata Budi, proyeksi pertumbuhan premi 8-10 persen lebih rendah dari 2024 yang sebesar 18 persen.

Baca juga: Pendapatan Premi Asuransi Umum Tembus Rp84,72 Triliun di Kuartal III 2025

Tantangan Industri Asuransi Umum

Menurut Budi, tahun ini cukup menantang bagi industri asuransi umum. Ini disebabkan adanya penyesuaian standar akuntasi (PSAK 117) yang tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar.

“Kita menghadapi satu kondisi melakukan paralel run terhadap PSAK 117 yang mana ini juga menghabiskan effort yang luar biasa belum lagi tekanan ekonomi biaya di dalam negeri maupun dari global,” imbuhnya.

Dia menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan premi 8 persen diperlukan perluasan premi ke sektor-sektor yang belum digarap. Dibutuhkan juga dorongan dari pemerintah, dalam hal inibKementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Sektor yang sekarang akan dilakukan oleh Kemenkeu untuk mendongkrak roda perekonomian dan juga tentunya dari beberapa prognosis dari para ekonom saya pikir ini juga menjadi barometer bagi kita,” ujar Budi.

Baca juga: Danantara Mau Konsolidasikan BUMN Asuransi, IFG Life Bilang Begini

Sebagai informasi, AAUI telah melaporkan kinerja keuangan untuk kuartal III 2025, dengan pendapatan premi tumbuh 6,3 persen menjadi Rp84,72 triliun dari Rp79,69 triliun tahun lalu.

Sedangkan, dari sisi klaim dibayar juga tercatat naik 4,9 persen menjadi Rp35,02 triliun pada kuartal III 2025 dari Rp33,38 triliun tahun sebelumnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago