Ekonomi Digital

Bonus Demografi Telah Menggeser Pola Konsumsi Masyarakat

Yogyakarta – Plh. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Riza Putera mengungkapkan, bonus demografi di Indonesia telah berdampak terhadap pergeseran pola konsumsi di masyarakat.

Seperti diketahui, pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk akan berada di usia produktif yakni di usia 15-64 tahun sebanyak 70 persen. Sementara, sisanya merupakan penduduk usia tidak prdouktif kurang yaitu usia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun.

Baca juga: Masuki Bonus Demografi, Jokowi Minta Perguruan Tinggi Lebih Up to Date

“Mayoritas penduduk usia produktif ini merupakan generasi Y, Z dan Alpha, hal ini juga yang tergambar pada sensus penduduk kita tahun 2020 dimana mayoritas penduduk berada pada generasi milenial X, Y dan Z,” kata Riza dalam acara Gen Z Melek Keuangan Digital Bersiap untuk Masa Depan, di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jumat 17 November 2023.

Riza menjelaskan, berdasarkan asesmen BI, perubahan demografi tersebut telah menggeser pola konsumsi di Indonesia. Sebelumnya, mayoritas di pegang oleh konsumsi barang dan jasa, namun saat ini menuju konsumsi yang menutamakan sektor jasa saja.

“Demografi penduduk yang sekarang 70 persen milenial itu telah menggeser pola konsumsi kita. Tadinya dari konsumsi barang dan jasa menuju ke konsumsi yang mengutamakan sektor jasa, antara lain adalah dalam telekomunikasi, pariwisata perhotelan, PHR dan makan minum,” jelasnya.

Riza menambahkan, hal tersebut juga akan menjadi basis BI di daerah, terutama dengan bagaimana mendorong transaksi digital di sektor-sektor utama maupun lapangan usaha tersebut.

Di samping itu, adanya pandemi di tahun 2020 lalu, semakin mengakselerasi pergeseran pola konsumsi masyarakat kita menjadi semakin terdigitalisasi. Salah satunya tergambar dari perubahan pola transaksi keuangan masyarakat terutama dalam melakukan transaksi ekonomi melalui kanal digital.

Baca juga: Erick Thohir Dorong RI Manfaatkan Bonus Demografi Sebagai Fondasi Perekonomian

“Hal ini turut didukung oleh perkembangan quick commerce dan tren e-commerce, serta terus berlanjutnya peningkatan masyarakat terhadap pembayaran digital,” paparnya.

Terbukti, layanan digital banking juga terus berkembang dari sisi nominal maupun volume transaksi. Pada tahun 2022, nominal transaksi e-commerce tercatat mencapai Rp476 triliun, meningkat 18,7 persen dibandingkan tahun 2021.

Kemudian, peningkatan yang lebih tinggi terjadi pada nilai transaksi digital banking yang mencapai Rp52.546 triliun atau meningkat 28,7 persen dibandingkan tahun 2021. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago