Dengan pertimbangan tersebut, pihaknya mengusulkan agar pemerintah dan DPR RI dapat melakukan langkah-langkah diplomasi tegas, yang setidaknya menyangkut hal hal sebagai berikut:
1. Memastikan sawit menjadi salah satu perhatian utama dalam negosiasi Rl-EU CEPA.
2. Melakukan langkah nyata melalui berbagai forum seperti WTO dan pengadilan untuk meminta perlakuan non-distriminatif, jika memang sawit dituntut untuk bersertifikat “berkelanjutan”, maka semua minyak nabati yang digunakan EU termasuk kedele, rapseed, bunga matahari, dan lainnya juga dituntut bersertifikat sama.
3. Menyiapkan langkah untuk melakukan pengaturan serupa bagi produk produk impor, seperti kosmetik, susu/keju, anggur/wine, termasuk yang berasal dari Eropa.
4. Menggalang dan memperkuat kerjasama dengan semua negara produsen sawit, terutama di kawasan APEC dan Afrika. (*)
Baca juga: Kelapa Sawit Indonesia Berpotensi Kuasai Ekonomi Global
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih akan membuka… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menerapkan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS sebesar 0 persen untuk… Read More
Lombok - PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) menyatakan akan terus mengembangkan transaksi pembayaran elektronik Quick… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus berupaya menambah jumlah porsi nasabah… Read More
Jakarta - PT PFI Mega Life Insurance sebagai salah satu asuransi jiwa berencana akan melakukan… Read More
Jakarta - PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi mengadakan kerja sama dengan Kredivo terkait dengan pembayaran… Read More