News Update

BNI Tutup Layanan Phone Banking, Nasabah Diimbau Segera Lakukan Ini

Poin Penting

  • BNI resmi menutup layanan BNI Phone Banking per 15 Desember 2025 sebagai bagian dari penguatan ekosistem layanan perbankan digital yang lebih terintegrasi.
  • Nasabah diarahkan beralih ke aplikasi wondr by BNI, yang menawarkan layanan transaksi, pengelolaan keuangan, dan akses perbankan lengkap dalam satu platform digital.
  • BNI mengimbau nasabah segera melakukan peralihan serta waspada penipuan, dengan menegaskan tidak pernah meminta data pribadi seperti OTP, PIN, maupun password.

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengumumkan menutup sepenuhnya layanan BNI Phone Banking mulai 15 Desember 2025.

Kebijakan tersebut sejalan dengan upaya perseroan memperkuat ekosistem layanan digital yang lebih terintegrasi dan relevan dengan kebutuhan nasabah masa kini.

Seiring penutupan layanan tersebut, BNI mengimbau nasabah yang masih aktif menggunakan BNI Phone Banking untuk segera memindahkan seluruh transaksi perbankannya ke wondr by BNI, platform digital terbaru milik BNI.

Baca juga: BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Aplikasi tersebut dirancang sebagai pusat layanan perbankan digital yang menyatukan kemudahan transaksi, pengelolaan keuangan, hingga berbagai layanan BNI lainnya dalam satu genggaman.

“Melalui wondr by BNI, nasabah dapat menikmati beragam fitur lengkap, mulai dari transaksi harian, monitoring keuangan secara lebih terstruktur, hingga akses layanan perbankan yang semakin terintegrasi,” tulis perseroan dalam laman resminya dikutip 15 Desember 2025.

BNI menegaskan bahwa setelah 15 Desember 2025, layanan BNI Phone Banking tidak lagi dapat digunakan maupun diproses.

Oleh karena itu, perseroan mengajak nasabah untuk segera melakukan peralihan agar aktivitas perbankan tetap berjalan lancar tanpa kendala.

Baca juga: wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Di sisi lain, BNI juga mengingatkan nasabah untuk selalu waspada terhadap penipuan mengatasnamakan BNI.

“Kami tidak pernah meminta data pribadi seperti OTP, PIN, CVC, User ID, atau password Anda,” tutup perseroan. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Rekonstruksi Bencana Sumatra Diproyeksi Tembus Rp70 T, Ekonom BCA Wanti-Wanti Fiskal

Poin Penting Rekonstruksi pasca-bencana di Sumatra diproyeksi mencapai Rp50 triliun–70 triliun dan berpotensi meningkat karena… Read More

6 hours ago

Respons Reliance Sekuritas (RELI) soal Dampak Demutualisasi BEI

Poin Penting Reliance Sekuritas menyatakan akan mengikuti arahan BEI terkait rencana demutualisasi yang saat ini… Read More

7 hours ago

2026 di Depan Mata, Ini Strategi Mengatur Keuangan di Tengah Risiko Ekonomi

Poin Penting Resolusi finansial perlu strategi terukur, dimulai dari evaluasi pemasukan, pengeluaran, aset, dan liabilitas.… Read More

8 hours ago

Reliance Sekuritas Bakal Bawa 1 Perusahaan IPO Tahun Depan, Ini Bocorannya!

Poin Penting RELI targetkan dua penerbitan efek di 2026, masing-masing satu IPO saham dan satu… Read More

9 hours ago

Klaim Asuransi Bencana Sumatra Capai Rp567 Miliar, AAUI Soroti Protection Gap

Poin Penting AAUI mencatat estimasi sementara klaim asuransi akibat bencana di Sumatra mencapai Rp567 miliar… Read More

10 hours ago

Ekonom BCA Ramal Kredit Tumbuh 10 Persen pada 2026

Poin Penting BCA proyeksikan kredit 2026 tumbuh 9–10 persen, sejalan dengan target Bank Indonesia di… Read More

11 hours ago