News Update

BNI Syariah Relokasi Kantor Cabang Banda Aceh

Jakarta – BNI Syariah meresmikan relokasi Kantor Cabang Banda Aceh dalam rangka meningkatkan layanan dan mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Propinsi Aceh.

Seperti diketahui, propinsi Aceh merupakan propinsi yang dikenal religius dan memiliki umat muslim yang terbesar di Indonesia sebesar 98,5% dari total penduduk sebesar 5,19 juta.

Besarnya jumlah penduduk muslim tersebut merupakan sumber daya dan potensi utama bagi pertumbuhan ekonomi di propinsi Aceh, khususnya potensi ekonomi syariah dan Industri Halal.

Pertumbuhan ekonomi propinsi Aceh tercatat tumbuh sebesar 5,74% yoy pada posisi Juni 2018 meningkat signifikan dari periode yang sama di tahun 2017 sebesar 3,54%.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh sektor pertanian, konstruksi, perdagangan serta administrasi pemerintahan. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah menjadi lokomotif utama pertumbuhan ekonomi. Sektor-sektor ekonomi tersebut merupakan potensi bisnis bagi industri perbankan termasuk perbankan syariah.

“Dalam perkembangan perbankan syariah, propinsi Aceh merupakan propinsi yang memiliki market share perbankan syariah tertinggi di Indonesia sebesar 58,36% dari total Asset perbankan propinsi Aceh sebesar Rp49 Triliun (per Juni 2018), didorong oleh konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah,” kata Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dalam siaran pers yang diterima Infobank, Jumat, 14 Desember 2018.

Market share tersebut lanjut Firman jauh diatas market share perbankan syariah nasional sebesar 5,7%. Hal itu menunjukkan dukungan pemerintah daerah Aceh terhadap kemajuan ekonomi dan perbankan syariah.

Dukungan pemerintah daerah terhadap ekonomi dan perbankan syariah juga ditunjukkan dengan rencana penerapan kebijakan Qonun Aceh No. 8 tahun 2014 yang menyatakan lembaga keuangan di Aceh harus berdasarkan prinsip syariah, lembaga keuangan konvensional yang sudah beroperasi harus membuka Unit Usaha Syariah, transaksi keuangan pemerintahan Aceh dan pemerintahan Kabupaten/Kota wajib melalui lembaga keuangan syariah.

Dengan mempertimbangkan potensi daerah dan potensi ekonomi Propinsi Aceh tersebut maka BNI Syariah memandang perlu untuk meningkatkan layanan di Propinsi Aceh antara lain dengan melakukan relokasi KC Banda Aceh ke lokasi baru saat ini yaitu di Jalan TM Daud Beureuh yang lebih strategis, representatif dan lebih nyaman khususnya bagi masyarakat dan nasabah BNI Syariah dan rencananya tahun depan kami akan menambah 17 outlet menjadi 21 outlet dari 5 outlet yang dimiliki saat ini.

Selain itu sebagai wujud Hasanah, BNI Syariah bersama Yayasan Hasanah Titik memberikan bantuan sosial kepada Yayasan BFLF Rumah Bermain bagi penderita Thalasemia Hemofilia dan Kanker serta Pondok Pesantren Dayah Mini yang diserahkan oleh Direktur Utama BNI Syariah kepada pimpinan yayasan dan pimpinan pondok pesantren.

“BNI Syariah siap mendukung penerapan kebijakan Qonun Aceh dengan dukungan jaringan dan layanan induk BNI siap untuk melayani masyarakat Aceh. Sebagai Hasanah Banking Partner ingin bersinergi dengan seluruh stakeholders dalam membangun ekonomi syariah khususnya di Kota Banda Aceh. Semoga hadirnya BNI Syariah KC Banda Aceh dapat memberikan keberkahan dan manfaat bagi masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan kota Banda Aceh dan sekitarnya,” tambah Firman.

Lebih jauh, kehadiran BNI syariah sendiri ujarnya diterima baik oleh masyarakat kota Banda Aceh, terbukti dengan pertumbuhan kinerja BNI Syariah KC Banda Aceh. Per Juni 2018, pertumbuhan aset tercatat sebesar 55 persen, DPK sebesar 80 persen dan pembiayaan sebesar 72 persen meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kami sangat apresiasi kehadiran BNI Syariah menambah semangat baru dalam mengembangkan perbankan syariah di Kota Banda Aceh. Peran perbankan syariah melalui dana dan pembiayaan sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Potensi perbankan syariah dari sisi aset, DPK dan pembiayaan yang semakin meningkat dan dengan adanya kebijakan Qonun Aceh diharapkan menjadikan perbankan syariah menjadi leader dalam pengembangan ekonomi syariah di kota Banda Aceh,” tambah Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman dikesempatan yang sama. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

11 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago