Rencananya pada kuartal dua tahun ini, BNI Syariah akan menyampaikan presentasi dan kelayakan untuk penambahan modal tersebut. Menurut Rico, jika Return of Equity (ROE) kecil, maka ekspansi perseroan tidak akan efektif apabila penambahan modal terlalu besar.
“Karena kan saingan dengan bank syariah lain. Lebih baik Rp500 miliar dulu. Nanti tiba-tiba ROE anjlok karena modal kegedean kan enggak bisa juga,” ucapnya.
Baca juga: Kredit Macet Trikomsel Kerek NPL BNI ke 3%
Selain rencana suntik modal, BNI Juga berencana mengakuisisi perusahaan asuransi dan manajemen aset. Untuk perusahaan manajemen aset nantinya akan dikhususkan untuk menangani debitur yang mengalami masalah, namun tetap memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan.
“Ini masih kita kaji. Dugaan kita dari dana Rp2,5 triliun yang kita siapkan akan tereksekusi Rp1,5 triliun,” tutup Rico. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More