Rencananya pada kuartal dua tahun ini, BNI Syariah akan menyampaikan presentasi dan kelayakan untuk penambahan modal tersebut. Menurut Rico, jika Return of Equity (ROE) kecil, maka ekspansi perseroan tidak akan efektif apabila penambahan modal terlalu besar.
“Karena kan saingan dengan bank syariah lain. Lebih baik Rp500 miliar dulu. Nanti tiba-tiba ROE anjlok karena modal kegedean kan enggak bisa juga,” ucapnya.
Baca juga: Kredit Macet Trikomsel Kerek NPL BNI ke 3%
Selain rencana suntik modal, BNI Juga berencana mengakuisisi perusahaan asuransi dan manajemen aset. Untuk perusahaan manajemen aset nantinya akan dikhususkan untuk menangani debitur yang mengalami masalah, namun tetap memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan.
“Ini masih kita kaji. Dugaan kita dari dana Rp2,5 triliun yang kita siapkan akan tereksekusi Rp1,5 triliun,” tutup Rico. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, angkat suara ihwal gelombang Pemutusan Hubungan… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia menurun. Pada Februari 2025, posisi ULN Indonesia… Read More
Jakarta - PT Bank J Trust Indonesia Tbk (J Trust Bank) menjalin kerja sama strategis dengan… Read More
Jakarta – Bank Mandiri mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Sumber Daya… Read More
Jakarta – Perang dagang antara dua negara super power, Amerika Serikat (AS) dan China kian memanas.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik tipis ke level 6.403,41 dari… Read More