Perbankan

BNI Serukan Waspada Kejahatan Siber, OTP dan PIN Jangan Dibagikan

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali mengingatkan nasabah untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi, terutama kode One-Time Password (OTP), kepada siapa pun.

Imbauan ini merupakan bagian dari upaya BNI dalam memperkuat literasi keuangan dan menjaga keamanan transaksi nasabah di tengah maraknya kejahatan siber yang kian canggih.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan, pihak bank tidak pernah meminta informasi sensitif seperti OTP, PIN, maupun password melalui telepon, SMS, atau media sosial.

“Kami tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data-data pribadi. Jika ada yang mengaku dari BNI dan meminta OTP atau informasi sensitif lainnya, segera verifikasi melalui saluran resmi BNI,” ujar Okki dalam keterangannya, dikutip pada Minggu, 22 Juni 2025.

Baca juga: Begini Strategi BNI Jaga Pertumbuhan Profitabilitas

Lebih lanjut dia menjelaskan, modus penipuan yang dihadapi masyarakat saat ini semakin beragam, mulai dari pesan singkat (SMS) palsu, akun media sosial tiruan, hingga call center fiktif.

Bahkan, belakangan ini pelaku penipuan memanfaatkan teknologi fake BTS untuk mengirimkan SMS secara langsung ke ponsel korban dengan iming-iming hadiah atau promo palsu yang disertai tautan berbahaya.

“Penipu biasanya menyamar sebagai petugas bank, e-commerce, atau bahkan lembaga pemerintah. Mereka memanfaatkan data pribadi yang sudah mereka dapatkan untuk meyakinkan korban agar menyerahkan informasi penting,” jelasnya.

Baca juga: Jurus BNI Life Tingkatkan Inklusi dan Literasi Asuransi

Selain itu, BNI turut mengingatkan masyarakat terhadap praktik card trapping di mesin ATM. Modus ini dilakukan dengan memodifikasi slot kartu agar kartu tertahan, kemudian pelaku berpura-pura membantu dan mengarahkan korban menelepon call center palsu. Dari situ, pelaku menggali informasi seperti nomor PIN atau data sensitif lainnya.

Gunakan Kanal Resmi untuk Keamanan Transaksi

Untuk mengantisipasi berbagai modus penipuan tersebut, BNI mengimbau masyarakat agar senantiasa berhati-hati dan hanya menggunakan kanal komunikasi resmi bank.

Sebagai bentuk keseriusan dalam perlindungan konsumen, BNI terus memperkuat peran Divisi Customer Experience Center (CXC) sebagai garda depan dalam pengamanan data, perlindungan privasi nasabah, serta pemberian layanan informasi dan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat.

“Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita bisa menciptakan ekosistem keuangan yang aman dan tepercaya. Jika menemukan indikasi penipuan, segera hubungi BNI Call di 1500046,” tutup Okki.

Baca juga: Aplikasi wondr by BNI Go Global, Diperkenalkan 5 Negara

Melalui berbagai inisiatif edukatif ini, BNI berharap nasabah semakin waspada dalam bertransaksi dan tidak menjadi korban kejahatan siber yang terus berevolusi. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

11 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

12 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

13 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

13 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

14 hours ago