News Update

BNI Seoul Pertemukan Eksportir Indonesia dengan Buyer Korea Selatan di IGF 2021

Seoul — PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BNI ) kembali memperkuat dukungannya kepada UMKM Indonesia untuk menembus pasar global. Kali ini BNI menjembatani para eksportir Indonesia untuk bertemu buyer dari Korea Selatan melalui acara Imported Goods Fair (IGF) 2021 di Coex Seoul yang diselenggarakan pada 22-24 Juli 2021 lalu. 

Hal ini sejalan dengan misi BNI untuk mendorong transaksi ekspor dari UMKM Indonesia ke luar negeri melalui program UMKM Go Global. Demikian siaran pers yang dipublikasikan BNI dari Seoul, Selasa (28/7.2021).

Korea Selatan merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dengan nilai transaksi dagang mencapai USD13,356 juta di sepanjang tahun 2020. Hal tersebut dibuktikan dengan penandatanganan IK-CEPA yang ditujukan untuk mengeliminasi tarif di ratusan sektor industri dan barang sehingga mampu meningkatkan transaksi dagang kedua negara.

Sebagai satu-satunya perbankan Indonesia di Korea Selatan, kantor cabang BNI Seoul memanfaatkan momentum tersebut untuk memperkenalkan produk-produk ekspor unggulan nasabah BNI kepada pembeli yang khusus didatangkan ke Seoul dengan memamerkan contoh produk-produk di acara acara IGF 2021 sekaligus memfasilitasi pelaksanaan business matching secara virtual antara Buyer dan Seller. 

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan di Jakarta mengatakan, salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19 adalah para pelaku UMKM, oleh karena itu BNI fokus untuk membantu UMKM terutama yang export oriented agar bisa menembus dan menjelajahi market Korea Selatan. “Meskipun mereka tidak bisa hadir di Seoul, kami ajak produk-produk tersebut untuk dipamerkan dan mengikuti business matchmaking antara seller dan buyer, seluruhnya dilakukan secara virtual,” tuturnya.

IGF 2021 merupakan expo tahunan yang diadakan oleh Korea Importer Association (KOIMA) dengan mengundang seluruh perwakilan negara-negara sahabat yang ada di Korea Selatan untuk memperkenalkan komoditas ekspor unggulan dari negara-negara tersebut kepada member-member Korea maupun masyarakat luas. IGF 2021 diadakan kembali setelah tahun 2020 ditiadakan karena pandemi COVID-19.  

KBRI Seoul melalui Atase Perdagangan juga hadir sebagai fasilitator dan mediator di acara business matching untuk memudahkan proses export-import antara buyer dan seller. “Sebagian besar pertanyaan dari buyer di Korea Selatan adalah terkait dengan tax treaty antara Indonesia dan Korea Selatan di sektor industri tertentu, kami di sini melakukan edukasi baik pada seller dan buyer agar transaksi bisa terealisasi dengan harga jual yang kompetitif sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia,” ujar Dwinanto, Atase Perdagangan Indonesia untuk Korea Selatan. 

Adapun fokus komoditas yang dipamerkan dalam acara ini adalah Food & Beverages (F&B), dan Home Décor. 

“Pandemi mengubah demand dari masyarakat Korea. Karena kebijakan Work From Home, kebutuhan akan F&B terutama half-processed atau processed food meningkat tajam. Hal yang sama juga pada home décor, karena orang lebih banyak berdiam di rumah sehingga ingin mempercantik rumahnya. Memanfaatkan peluang ini, BNI Seoul ingin memperkenalkan produk F&B dan home décor Indonesia yang tidak kalah bagusnya dengan negara lain, terutama yang eco-friendly kepada buyer di Korea Selatan yang sangat concern pada keberlanjutan ekosistem dunia. Hasilnya, beberapa potential buyer sudah antri untuk minta di-arrange jadwal business matching dengan nasabah BNI,” ujar Henry.

Partisipasi BNI Seoul di acara IGF dan business matching ini sekaligus menjadi penutup rangkaian perayaan HUT ke-75 tahun BNI yang diprakarsai oleh BNI Seoul. Sebelumnya sudah memfasilitasi UMKM Batik Indonesia menembus market digital Korea Selatan untuk pertama kalinya. Fokus utama bisnis BNI Seoul adalah sebagai fasilitator bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasuki pasar Korea Selatan dan sebaliknya, investor Korea yang berinvestasi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan aspirasi BNI dalam bisnis internasional yaitu Bridging Indonesia and The World. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Rupiah Diperkirakan “Keok”, Usai Suku Bunga The Fed Dipangkas 25 Bps

Jakarta – Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai pengumuman suku bunga acuan AS… Read More

37 mins ago

Duh, Hampir Separuh BUMD Merugi Gara-gara “Ordal”

Jakarta – Dari 1.057 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Indonesia, hampir separuhnya… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Anjlok 1,15 Persen ke Level 7.025

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok sebanyak 1,15 persen ke level 7.025,98… Read More

3 hours ago

IHSG Diproyeksi Melemah Terbatas, Ini Sederet Pemicunya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

3 hours ago

Harga Emas Antam Anjlok Rp15.000, Sekarang Cuma Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 13 September… Read More

3 hours ago

Pemerintah Egois! Rupiah Loyo, PPN 12 Persen, Plus Biaya Opsen Kendaraan dan Kebocoran Anggaran 70 Persen

Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group HIDUP makin berat. Awal 2025 semuanya menjadi… Read More

6 hours ago