Jakarta — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menurunkan target pertumbuhan kredit menjadi 12-13 persen pada tahun ini, dari sebelumnya di kisaran 13-15 persen sesuai dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
“Pertumbuhan kredit sampai akhir tahun kami perkirakan di kisaran 12-13 persen. DPK (dana pihak ketiga) di kisaran yang sama 12-14 persen. Aset tumbuh 12-13 persen,” tukas Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Menara BNI, Jakarta, Jumat (30/8).
Per Juni 2019, perseroan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 20 persen secara setahunan menjadi Rp549,23 triliun. Sementara DPK juga masih tumbuh 13 persen menjadi Rp595,07 triliun.
Sedangkan tahun depan, Baiquni yakin kinerja BNI akan semakin moncer dengan harapan sentimen negatif dari perang dagang AS-China akan mereda. “Artinya begini, kalau kita lihat agenda politik kan sudah selesai di tahun 2019 ini. Dengan kondisi agenda politik yang sangat ketat, ditambah juga ada faktor globalnya, trade war, kan kita bisa masih tumbuh dengan baik dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tutKas Baiquni. (*)
Jakarta - Saat ini, pasar modal Indonesia tengah menghadapi kondisi yang volatil. Menurut Ketua Dewan… Read More
Oleh Muhammad Edhie Purnawan, Pengajar pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah… Read More
Jayapura – Undian Tabungan Simpeda Periode ke 2 Tahun XXXV-2025 sukses digelar Bank Papua, Jayapura… Read More
Jayapura – Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank Papua menggelar Undian Tabungan Simpeda Nasional… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus mendorong pengembangan inovasi keuangan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap optimistis terhadap kinerja industri perbankan Indonesia di tengah… Read More