Perbankan

BNI Raup Laba Bersih Rp16,3 Triliun di Kuartal III 2024, Naik 3,5 Persen

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat kinerja keuangan yang solid. Pada kuartal III 2024 BNI berhasil meraup laba bersih Rp16,3 triliun, tumbuh 3,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan, kinerja solid BNI pada kuartal II 2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global.

“Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI, sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan,” ujar Royke dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2024 BNI, Jumat, 25 Oktober 2024.

Baca juga: BCA Raup Laba Bersih Rp41,1 Triliun di Kuartal III 2024, Naik 12,8 Persen

BNI juga berhasil menyaluran kredit sebesar Rp735 triliun, tumbuh 9,5 persen yoy hingga September 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 15,1 persen yoy menjadi Rp409,2 triliun.

Selain itu, segmen konsumer secara keseluruhan mencatat pertumbuhan 14,6 persen yoy menjadi Rp137 triliun, dengan kredit personal (payroll) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai pendorong utama.

Royke mengatakan sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik, ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang berhasil dipertahankan di level 2 persen pada kuartal III 2024.

Adapun kredit berisiko atau Loan at Risk (LaR) membaik menjadi 11,8 persen, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di angka 1 persen. Beban provisi juga turun sebesar 19,7 persen yoy menjadi Rp5,4 triliun.

Baca juga: Bank Permata (BNLI) Cetak Laba Rp2,8 Triliun, Ini Penopangnya

Penyaluran kredit BNI yang sehat juga di-support oleh pertumbuhan dana CASA (giro dan tabungan). Per September 2024, CASA BNI mampu tumbuh 5,5 persen yoy terutama ditopang oleh tabungan yang mampu tumbuh solid 7,4 persen yoy.

Lebih lanjut, pada 2024 ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tercermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) kuartal III 2024.

“Pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture,” pungkasnya (*)

Irawati

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

7 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

9 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

9 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

16 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

18 hours ago