Poin Penting
Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus memperkuat transformasi layanan digitalnya. Setelah sukses memanfaatkan teknologi machine learning (ML) untuk berbagai layanan, mulai dari rekomendasi produk, analisis rantai pasok, dan chatbot untuk product knowledge, kini BNI memperluas pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) ke skala yang lebih luas.
Untuk mendukung langkah tersebut, Chief Data Analytics Officer (CDAO) BNI, Billie Setiawan mengungkapkan BNI telah melanjutkan kerja sama strategis dengan Cloudera. Di tahap ini, BNI mengoptimalkan AI untuk merampingkan operasional, meningkatkan keamanan dan tata kelola, serta mengelola data dalam skala besar.
“Melalui pengolahan data secara real-time, BNI juga dapat menghasilkan insight yang dimanfaatkan lebih lanjut untuk aplikasi ML, sehingga memungkinkan penyampaian rekomendasi produk yang semakin relevan dan personal kepada nasabah,” kata Billie, Kamis, 18 Desember 2025.
Ia menambahkan, BNI sebelumnya telah memelopori penggunaan layanan Cloudera AI Inference secara global yang dibangun di atas arsitektur microservice NVIDIA NIM. Implementasi awal dilakukan di lingkungan cloud, sebelum kemudian dimigrasikan ke pusat data milik BNI sendiri.
Baca juga: RUPSLB BNI Angkat Febrio Kacaribu Jadi Komisaris Gantikan Suminto
Melalui layanan on-premise ini, BNI dapat memanfaatkan Large Language Models (LLM) berbasis open-source dengan komputasi terakselerasi NVIDIA, guna mengembangkan AI generatif secara aman sekaligus mempertahankan kendali penuh atas informasi nasabah.
“Langkah ini membuat BNI dapat memenuhi persyaratan regulasi dan kedaulatan data yang ketat,” tambahnya.
Selain itu, BNI juga melakukan modernisasi platform melalui strategi pemisahan antara penyimpanan dan komputasi (decoupled storage and compute) dengan memanfaatkan Cloudera Data Services serta Open Data Lakehouse berbasis Apache Iceberg.
“Strategi ini memberikan fleksibilitas bagi BNI untuk beradaptasi cepat terhadap perubahan volume beban kerja dan memprioritaskan kebutuhan nasabah bisnis secara lebih efisien,” lanjutnya.
Pemanfaatan layanan Cloudera AI Inference juga diarahkan untuk memperkuat fungsi core business BNI, yang pada akhirnya menghadirkan pengalaman perbankan yang lebih canggih dan seamless bagi lebih dari 60 juta nasabah.
“Dengan layanan Cloudera AI Inference yang dibangun di atas NVIDIA, BNI kini mampu memberikan rekomendasi yang lebih relevan kepada nasabah, merampingkan operasional, serta menjaga keamanan transaksi secara real-time, sehingga layanan perbankan menjadi lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih tepercaya,” ujar Billie.
Billie menuturkan, penerapan penuh kapabilitas AI tersebut diharapkan rampung pada akhir 2025. Dalam prosesnya, BNI terus bekerja sama dengan Cloudera untuk memantau kinerja sistem dan memastikan kepatuhan terhadap kebutuhan regulasi, sekaligus menjaga posisi BNI sebagai salah satu bank dengan adopsi teknologi terdepan di Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, BNI tidak hanya meningkatkan kapabilitas digital, tetapi juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi serta perlindungan data internal dan data sensitif nasabah.
“Salah satu implementasi konkretnya, BNI memanfaatkan teknologi AI untuk memonitor transaksi dan menggagalkan upaya nasabah yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online yang dilarang di Indonesia,” lanjut Billie.
Menurutnya, kapabilitas Cloudera menjadi sangat strategis bagi BNI sebagai institusi keuangan yang beroperasi di bawah regulasi ketat (highly regulated), dalam mengintegrasikan AI ke dalam operasional berskala enterprise.
Baca juga: BNI Tutup Layanan Phone Banking, Nasabah Diimbau Segera Lakukan Ini
“Upaya ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan daya saing, tetapi juga mendukung tujuan kedaulatan data BNI, memperkuat deteksi penipuan, meningkatkan kemampuan analisis prediktif, serta menghadirkan pengalaman nasabah yang lebih optimal secara keseluruhan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, kanal digital BNI khususnya melalui aplikasi WONDR by BNI, mencatatkan lonjakan pengguna yang signifikan dari 2,8 juta pada September 2024 menjadi 10,5 juta pengguna pada September 2025. Sedangkan, di periode yang sama nilai transaksi WONDR by BNI tercatat sebesar Rp783 triliun dengan 866 juta kali transaksi.
Transaksi perbankan digital BNI turut mendorong laba bersih konsolidasi bank yang dipimpin Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama ini mencapai Rp15,12 triliun hingga akhir September 2025. (*) Ayu Utami
Poin Penting CIMB Niaga salurkan Green Financing USD18,5 juta kepada IKPT melalui skema syariah (sharia-green… Read More
Poin Penting Kemenkeu belum akan menambah penempatan dana pemerintah ke perbankan hingga akhir 2025 karena… Read More
Poin Penting Realisasi anggaran MBG mencapai Rp52,9 triliun hingga 15 Desember 2025, setara 74,6 persen… Read More
Poin Penting Belanja pemerintah pusat hingga November 2025 mencapai Rp2.116,2 triliun dari outlook APBN Rp2.663,4… Read More
Serang – Penghujung tahun 2025 membawa anugerah yang luar biasa bagi PT Bank Pembangunan Daerah… Read More
Poin Penting Allo Bank dan Bank Mega menyalurkan pinjaman untuk pembangunan pabrik fraksionasi plasma darah… Read More