Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memastikan akan memberikan suntikan modal pada anak usaha syariahnya yakni PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) di awal Semester II 2017. Suntikan modal ini bertujuan untuk meningkatkan ekspansi bisnis BNI Syariah.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, di Jakarta, Rabu, 5 Juli 2017. Menurutnya, perseroan akan menyiapkan dana dikisaran Rp500 miliar sampai dengan Rp1 triliun untuk menambah modal BNI Syariah. “Semester kedua ini suntikannya sekitar Rp1 triliun rangenya segitu,” ujar Baiquni.
Namun demikian, kata dia, perseroan masih mengkaji besaran nilai suntikan modal tersebut. Karena itu, dirinya belum bisa menyebutkan dana yang dikucurkan secara pasti. Pihaknya hanya menyebutkan kisaran nilai suntikan yang akan diberikan ke anak usahanya itu.
Adapun dana suntikan tersebut diperuntukkan agar BNI Syariah dapat lebih berekspansi dan menaikkan kelasnya. BNI Syariah merupakan kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 yang juga berencana meningkatkan permodalan untuk naik kelas ke BUKU III.
Saat ini rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BNI Syariah berada di posisi 14,46 persen. Perseroan masih menunggu keputusan induk untuk memberikan suntikan modal. Adanya suntikan modal diharapkan dapat menaikkan CAR sebesar 2 persen. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More
Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/11) kembali… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73 persen di… Read More