Jakarta – PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) mengaku memasang target konservatif terhadap pertumbuhan lama hingga akhir tahun 2019. Hal tersebut seiring dengan ketidakpastian serta perlabatan ekonomi global.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni bahkan mengatakan, pertumbuhan labanya hingga akhir tahun tidak akan jauh berbeda dengan kondisi pertumbuhan pada kuartal III-2019.
“Kita perkirakan laba kita tahun inikan, ya sampai kuartal ketiga saja hanya 4,7% mungkin sampai akhir tahun kisaran angka segitu,” kata Baiquni usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat BNI dengan DPR di Kompleks DPR Jakarta, Selasa 26 November 2019.
Meski begitu, pihaknya tetap optimis pertumbuhan labanya pada tahun 2020 akan membaik pada kisaran 15% hingga 17%. Menurutnya, kondisi ketidakpastian global tahun depan tidak begitu tertekan seperti tahun 2019.
“Tentunya ke depan dengan basis yang 2019 rendah nantinya akan tinggi lagi tahun depan karena itu tadi dengan ekspansi kredit dan menjaga CASA,” tambah Baiquni.
Sebagai informasi, BNI mencatatkan laba bersih Rp12 triliun di kuartal III 2019 atau tumbuh 4,7 persen bila dibandingkan dengan kuartal III 2018 yang sebesar Rp11,44 triliun. Sedangkan untuk pertumbuhan kredit BNI sendiri telah tumbuh sebesar 14,7% pada Kuartal III-2019 menjadi senilai Rp558,7 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More