News Update

BNI Optimis Benahi Kredit Berisiko

Jakarta- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus optimis menjalankan bisnis kedepan ditengah tantangan ekonomi global. Salah satu yang menjadi fokus BNI ialah menyelesaikan tantangan kredit berisiko dan meningkatkan dana murah. Perseroan menegaskan akan memperkuat sinergi antara direksi dan komisaris yang baru terpilih, dan Serikat Pekerja (SP) BNI.

Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo menyatakan manajemen baru saat ini membutuhkan dukungan seluruh pihak termasuk SP BNI untuk menjawab tantangan besar tersebut. Anggoro mengatakan, BNI masih terus berupaya membenahi kredit berisiko atau Loan to Asset Ratio (LAR) yang masih tinggi untuk nasabah golongan 3,4, dan 5. Dimana pada tahun 2018 kondisi rasio LAR masih sebesar 8,3% dan melonjak sebesar 9,4% pada akhir 2019.

“Ini angka yang besar dan harus kita bereskan bersama-sama. Komitmen manajemen dan SP yang kuat harus dilanjutkan,” ujar Anggoro dalam membuka Munas dan HUT SP BNI di Jakarta, Rabu 4 Maret 2020.

Lebih lanjut Anggoro menjelaskan, tantangan lainnya adalah porsi simpanan dana murah (CASA) perseroan yang baru sebesar Rp180 triliun di akhir 2019. Menurutnya angka tersebut masih setengah yang dimiliki pesaing sesama bank BUKU IV.

“Saya yakin kita semua bisa dengan saling bekerja sama. Kalau ingin bertahan kita harus bekerja sama dan memperkuat teamwork yang ada. Kita butuh kepemimpinan berikutnya yang kuat, tidak cengeng, dan memiliki kemampuan enterpreneur yang baik. Ini bisa dikembangkan di SP,” ujarnya.

Komisaris Utama BNI Agus Martowardojo yang juga hadir dalam kesempatan tersebut memandang tantangan pembenahan kredit masih menjadi tugas bersama. Meski begitu, dirinya menyambut baik rencana bisnis bank dengan memiliki visi bank yang unggul dalam layanan dan menjadi the most profitable bank di tahun 2023.

“Tantangan pembenahan kredit ini harus diwaspadai. Rasio dana murah CASA meskipun sudah 66% tapi biayanya agak tinggi. Ini juga butuh perhatian kita semua,” ujar Agus.

Selain itu, pengembangan SDM dilingkungan BNI juga harus dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kinerja dan layanan kepada nasabah. Aguspun menilai, kinerja BNI sudah maksimal dengan aset di atas Rp600 triliun dan memiliki pertumbuhan kredit yang terbesar. Inisiatif BNI dalam digitalisasi juga sangat dihormati di industri perbankan. Namun juga terdapat tantangan kredit berisiko yang naik jadi 9% dan kredit bermasalah NPL yang naik 1,8% jadi 2,3%.

“Kita harus bekerja sama dan berkomitmen mendukung rencana kerja yang sudah disetujui. Dalam strategi utama kita adalah dengan pengembangan SDM. Kita harus berikan perhatian kepada SP karena sudah kuat dalam mengembangkan SDM selama ini,” kata Agus.

Ditemui juga ditempat yang sama, Ketua Umum SP BNI Irfan Ferdiansyah ‎mengatakan, hadirnya jajaran direksi dan komisaris dalam acara tersebut membuat pihaknya semakin optimistis BNI dapat mencapai target kinerja tahun ini. Begitu juga dengan Komisaris yang baru dipilih, mampu meyakinkan akan memiliki komitmen yang sama kuat dengan direksi.

“Manajemen sebelumnya telah membangun fondasi yang bagus dan berikutnya kami yakin akan lebih baik lagi. Sinergi antara direksi, komisaris, dan pegawai akan menjadi kunci menghadapi tantangan global dan domestik. Tapi kami optimistis target RBB di 2020 akan tercapai,” ujar Irfan.

Suheriadi

Recent Posts

Bibit Edukasi Publik Soal Pasar Modal Lewat Art Jakarta 2024

Jakarta - PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id) ikut berpartisipasi dalam Art Jakarta 2024 yang diadakan… Read More

8 hours ago

Jadi Official Banking, Bank Saqu Hadirkan Beragam Hiburan dengan Edukasi Keuangan di Synchronize Festival 2024

Jakarta - Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta menegaskan komitmen untuk… Read More

8 hours ago

Prudential Syariah Luncurkan PRUCritical Amanah, Intip Tiga Manfaat Utamanya

Jakarta – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan produk teranyar yakni PRUCritical Amanah. Asuransi… Read More

8 hours ago

Portal Aksesi OECD Jadi Fondasi untuk Penerapan Birokrasi Berstandar Internasional

Jakarta - Pemerintah mempercepat upaya Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development… Read More

11 hours ago

8 Perusahaan Asuransi Berada dalam Pengawasan Khusus OJK

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan hingga akhir September 2024 masih terdapat delapan perusahaan… Read More

12 hours ago

BEI Bakal Luncurkan Implementasi Intraday Short Selling di Kuartal I 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan rencananya untuk melakukan implementasi Intraday Short Selling… Read More

13 hours ago