Bengkulu Selatan — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) turut mendukung penguatan petani jagung di Provinsi Bengkulu, sebagai salah satu upaya menjamin ketahanan pangan serta bentuk dukungan terhadap Gerakan Menanam Jagung yang digagas Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan.
BNI menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada 25 petani jagung asal Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu sebagai salah satu upaya percepatan penyaluran kredit ke sektor Pertanian dan Perkebunan yang hingga saat ini telah tersalurkan oleh BNI sebesar Rp 37 triliun di seluruh Indonesia.
Pemberian KUR secara simbolis tersebut disampaikan oleh BNI kepada para petani di Desa Padang Lebar, Kecamatan Seginim, Bengkulu Selatan, Bengkulu, Selasa (19 September 2017) seiring dengan Pencanangan Gerakan Menanam Jagung oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan. Penyerahan KUR tersebut dilaksanakan oleh Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI, Catur Budi Harto.
Pada kesempatan tersebut, BNI menyalurkan KUR kepada sebanyak 25 penerima yang seluruhnya berhubungan dengan pembudidayaan jagung di Bengkulu Selatan dan sekitarnya. Ke-25 penerima KUR tersebut menjadi bagian dari sekitar 9.640 debitur BNI yang menerima kucuran kredit di sektor Pertanian dan Perkebunan di seluruh Indonesia dengan total pembiayaan sudah mencapai Rp37 triliun. Dari 9.640 debitur tersebut, sebanyak 8.050 debitur merupakan pelaku usaha dan petani di sektor Perkebunan, dan selebihnya sekitar 1.590 debitur memiliki mata pencaharian di sektor Pertanian.
“Suku bunga pinjaman KUR yang kami berikan adalah 9 persen. Pada kesempatan di Bengkulu Selatan ini kami menyerahkan secara simbolis KUR yang rata-rata Rp25 juta per debitur. Kucuran KUR BNI ke sektor Produksi kini telah memenuhi target pemerintah yaitu 40 persen,” ujar Catur Budi Harto.
BNI menyalurkan kredit ke sektor Pertanian dan Perkebunan pada berbagai jenis komoditas tanaman, yaitu Sawit, Tebu, Karet, Padi, Jagung, Kopi, Bawang, dan komoditas tanaman lainnya. Khusus Kredit Segmen Kecil ke Sektor Pertanian dan Perkebunan tersalurkan ke 4.600 debitur tanaman sawit, kemudian 2.500 debitur petani tebu, 490 petani karet, 450 petani padi, dan sisanya sebanyak 1.500 kepada petani jenis tanaman lainnya.
Pada kesempatan tersebut, BNI juga menyempatkan untuk menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada para petani pengolah bahan makanan di Bengkulu Selatan. Bantuan tersebut berupa alat bantu penanaman jagung dan hand tracktor. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More